Setelah Rasa Syoknya Reda, PMI Hong Kong yang Dibelit Ular Buka Suara, Begini Penuturan Kronologisnya
HONG KONG – Sebuah insiden yang membuat trauma, dibelit ular menimpa seorang pekerja migran Indonesia yang bekerja di kawasan Yuen Long, Hong Kong.
ApakabarOnline.com yang mengkonfirmasi korban, akhirnya mendapatkan keterangan bagaimana PMI tersebut bisa dililit ular.
Kepada ApakabarOnline.com petang ini (19/09/2021), Windia sang korban mengaku, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (18/09/2021) siang.
“Kira-kira jam satu siang. Persisnya saya tidak ingat” tutur Windia.
Windia menuturkan, dirinya sebelum dililit ular pada bagian kaki mengaku tengah mengeringkan keringat atau ngisis di halaman setelah sebelumnya membersihkan rumah lantai satu dan dua.
Disaat dirinya tengah memotret buah sawo sambil ngisis, tiba-tiba majikan perempuannya meminta Windia mencabuti rumput dibawah pohon mangga jika istirahatnya dirasa sudah cukup.
Bekerja Membersihkan Pekarangan Majikan, Seorang PMI Dibelit Ular Besar
Tak lama berselang, Windia kemudian menjalankan perintah majikan, membersihkan rumput dengan mencabutinya.
Ditengah dirinya membersihkan rumput, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang mengikat kakinya.
Setelah dia lihat, sesuatu yang terasa mengikat tersebut adalah ular. Spontan, Windia berteriak hingga membuat majikan perempuannya datang.
Melihat apa yang terjadi pada Windia, majikan perempuannya justru malah menangis ketakutan sambil memanggil majikan laki-laki.
“Saya sempat minta diambilkan garam kepada majikan perempuan. Namun majikan laki-laki yang mendengar kegaduhan datang, dia kembali ke dalam vila dan mengambil cuka cair” tutur Windia.
Dengan cuka cair yang disiramkan ke bagian kepala dan bagian tubuh ular lainnyalah akhirnya belitan ular tersebut lepas dan ularnya lari.
Dalam keadaan panik sambil menangis, majikan perempuan rupanya menelpon Polisi untuk meminta bantuan.
“Polisi datang ke tempat kami kira-kira satu jam setelah ular tersebut lari. Lalu Polisi berusaha mencari disemak-semak sekitar pohon mangga” lanjutnya.
Windia bersyukur, peristiwa tersebut tidak membuatnya menderita luka maupun cidera. Namun, trauma dengan peristiwa tersebut sudah sewajarnya terjadi pada Windia.
Menyikapi informasi tersebut, Robbi Johanes, salah seorang pecinta ular mengatakan, saat berada dan beraktifitas seperti yang dilakukan Windia sebaiknya menggunakan sepatu bot selutut serta mengenakan pelindung kepala.
Sebelum melakukan aktifitas mencabuti rerumputan, sebaiknya memastikan kondisi rerumputan aman dari ular maupun binatang berbisa lainnya paling tidak dengan mendeteksi menggunakan tongkat.
Terakhir, Robbi berpesan, sebaiknya jangan menggunakan tangan telanjang, gunakan sarung tangan saat melakukan aktifitas di rerumputan jika tidak yakin tempat tersebut bebas dari keberadaan serangga maupun hewan berbisa. []