December 4, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Setiap Tahun, Empat Ribu Warga Blitar Berangkat Menjadi PMI

2 min read

BLITAR – Hampir setiap tahun ada 4.000 warga Kabupaten Blitar yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka nekat bekerja ke luar negeri menjadi PMI/ TKI lantaran himpitan ekonomi.

Ribuan warga yang menjadi TKI ini mayoritas bekerja di sektor non formal, seperti asisten rumah tangga. Namun ada pula mereka yang bekerja di sektor formal.

“Ketika pandemi Covid-19 kemarin jumlah PMI turun, karena memang ada pembatasan di negara tujuan. Tapi, sekarang jumlah PMI kembali normal,” kata Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kabupaten Blitar, Yopie Kharisma Sanusi, Kamis (18/07/2024).

Data yang dimilik oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, tercatat jumlah PMI pada tahun 2022 mencapai 4.446 orang. Lalu, pada 2023, jumlah PMI di Kabupaten Blitar ada 4.167 orang.

Sementara pada periode Januari-Juni 2024 ini, jumlah PMI di Kabupaten Blitar sudah mencapai 1.923 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti.

Negara yang paling banyak menjadi tujuan para PMI, yaitu, Hong kong dan Taiwan. Gaji di Hong kong dan Taiwan besar. Tujuan lain yang banyak peminatnya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Korea Selatan dan Jepang,” ujarnya.

Faktor ekonomi menjadi penyebab utama jumlah PMI Kabupaten Blitar terus naik setiap tahunnya. Adanya Pandemi Covid-19 lalu, membuat perekonomian warga ambruk, sehingga sebagian dari mereka berpikir untuk mengambil jalan pintas dengan bekerja keluar negeri.

Harapannya tentu agar perekonomian warga bisa kembali meningkat usai bekerja sebagai PMI. Pemerintah Kabupaten Blitar sendiri memfasilitasi penuh setiap PMI tersebut.

“Karena Ekonomi tidak normal. Akhirnya, mereka ingin mengubah nasib dengan menjadi PMI. Ada juga yang korban PHK, lalu menjadi PMI,” katanya.

Disnaker Kabupaten Blitar juga memiliki program pemberdayaan untuk para eks PMI. Program pemberdayaan itu meliputi pelatihan wira usaha dengan harapan para eks PMI bisa mandiri setelah pulang ke Indonesia.

“Ada pelatihan bikin kue kering, tata boga, bikin bakso dan macam-macam. Alhamdulillah banyak mereka yang sudah bisa berdikari,” ujarnya.

Kalau eks PMI bisa berdikari buka usaha dan permintaan banyak, mereka juga bisa menyerap tenaga kerja di lingkungannya.

Selain itu, uang hasil kerja jadi PMI juga bisa dimanfaatkan tepat sasaran untuk modal usaha di kampung halaman.

“Bukan setelah pulang, uang habis, lalu kembali lagi (jadi PMI). Orientasi kami agar mereka setelah pulang bisa berdikari sendiri. Kami ingin memutus rantai agar mereka tidak terus jadi PMI,” katanya. []

Sumber ApakabarOnline dari Berita Jatim

Advertisement
Advertisement