Status Waspada Gunung Bromo Tidak Mengganggu Penerbangan
SURABAYA – Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Gunug Api (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Bromo di Ngadisari, Kecamatan Sukapura sampai tanggal 18 Februari 2019 tingkat aktivitas Gunungapi Bromo masih level II atau waspada.
Dijelaskan John, cuaca yang dilaporkan disekitar Gunungapi Bromo dalam kondisi cerah, berawan, mendung dan hujan, dengan tiupan angin lemah ke arah timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya dan barat.
Terkait dengan kondisi tersebut, dua Bandara di Jawa Timur yang potensial terdampak, sampai saat ini masih melakukan aktifitas penerbangan baik landing maupun take off.
Dilansir dari Tribun Surabaya, Kementerian ESDM mengumumkan ke pihak aviasi atau penerbangan terkait adanya abu tebal bergerak dari arah barat menuju barat daya.
Meski begitu, Corcom Angkasa Pura I Awaluddin mengatakan, hingga saat ini bandara Internasional Juanda, Surabaya masih normal.
“Saat ini Bandara Juanda masih beroperasi normal,” kata dia saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (19/02/2019).
Sementara itu, Bandara Abdulrachman Saleh Malang sampai saat ini tetap beroperasi seperti biasanya.
Kepala Bandara Abdulrachman Saleh, Suharno menyatakan, tidak ada penutupan pasca erupsi Gunung Bromo yang terjadi pada Selasa pagi.
“Kita melakukan beberapa pantauan termasuk di landasan. Belum ada debu vulkanik yang turun,” ucap Suharno.
Ia menerangkan pihak Bandara Abd Saleh terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pasca erupsi Gunung Bromo.
Sejauh ini, belum ada Notice to Airmen (Antam) yang merekomendasikan penutupan Bandara Abdulrachman Saleh.
“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak termasuk Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara dan PVMBG. Namun sejauh ini belum ada instruksi adanya penutupan,” ucap dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bandara Abdulrachman Saleh, kata Suharno, arah debu vulkanik mengarah ke selatan.
Bandara Abdulrachman Saleh, akan terdampak jika arah sebaran debu vulkanik mengarah ke barat daya.
“Kita ada di sebelah barat daya. Kalau debu sudah ke arah barat saja, bisa kita tutup,” pungkasnya. []