April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sudah Terlanjur Divaksin Sinovac, CPMI Asal Tulungagung, Karanganyar dan Wonogiri ini Gamang Takut Tak Bisa Terbang

3 min read
Calon ppekerja migran Indonesia (CPMI) yang sudah selesai mendapatkan Vaksinasi

Calon ppekerja migran Indonesia (CPMI) yang sudah selesai mendapatkan Vaksinasi

WONOGIRI – Suprihatin, warga Desa Guntur Harjo Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu pekerja migran Indonesia yang karena situasi pandemi harus terdampar di kampung halamannya sendiri menunggu waktu entah kapan bisa terbang kembali ke negara penempatan.

Kepada ApakabarOnline.com, Sabtu 27 Agustus 2021, Suprihatin mengaku dirinya sebelumnya bekerja di Taiwan. Tahun 2020 kemarin saat dirinya cuti ke kampung halaman, dirinya tidak menyangka, pintu kedatangan pekerja migran dari Indonesia telah tertutup sampai sekarang karena penanganan situasi pandemi di Indonesia mengkhawatirkan Taiwan.

Mendapati hal tersebut, Suprihatin tak bisa berbuat apa-apa selain hanya pasrah mengikuti alur waktu dan keadaan saja.

Angin segarpun berhembus sampai ke telinganya, pintu pekerja migran Indonesia di Taiwan akan segera dibuka. Namun persyaratannya harus telah divaksin terlebih dahulu.

Meskipun belum pasti kebenaran timingnya kapan, mendengar informasi tersebut Suprihatinpun berburu kesempatan agar segera mendapatkan vaksinasi.

Dosis lengkap sudah dia sapatkan. Namun siapa sangka, jenis vaksinasi yang diterima Suprihatin ternyata membuatnya kembali gamang akan harapan bisa terbang ke Taiwan.

Pasalnya, Suprihatin divaksin merk Sinovac, dan Pemerintah Indonesia melalui Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah beberapa waktu lalu mengeluarkan keterangan bahwa beberapa negara penempatan PMI menolak kedatangan PMI yang divaksin Sinovac.

Kegamangan Suprihatin juga dialami oleh Nurjanah.

Perempuan warga Tasikmadu, Karanganyar ini sedianya akan kembali terbang dan bekerja ke Majikannya di Riyadh Arab Saudi. Bahkan, dari Arab Saudi, majikan sering memberikan update informasi terkait peluang bagi Nurjanah bisa terbang lagi. Salah satunya adalah vaksinasi.

Mengikuti arahan majikan, memantau situasi di kampung halaman, usai lebaran Idul Fitri Nurjanah mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan di kampung halamannya.

Berstatus CPMI, Nurjanahpun mendapat prioritas vaksin. Dan kini Nurjanah telah mendapatkan vaksin dosis lengkap, merk sinovac.

Betapa terkejutnya Nurjanah, setelah mendapat informasi dari majikannya, bahwa pemerintah UEA menolak kedatangan warga asing yang divaksin Sinovac.

Kegamangan tersebut tak hanya dirasakan oleh Suprihatin dan Nurjanah.

Waduh, Beberapa Negara Penempatan Menolak CPMI yang Sudah Divaksin Sinovac

Di Tulungagung Jawa Timur, seorang CPMI Taiwan beninisial IT juga merasakan hal serupa.

Mengutip laman Jatim Times, Jumat 27 Agustus 2021, IT juga sudah mendengar informasi yang menyebutkan beberapa negara penempatan melarang calon pekerja asing yang divaksin sinovac masuk negara tersebut.

“Sudah terlanjur dua suntikan vaksin Sinovac, lalu ada berita sejumlah negara menolak TKI yang sudah di vaksin sinovac, membingungkan,” kata wanita berinisial IT (27) eks PMI Taiwan yang mengeluh karena takut tak bisa kembali bekerja ke majikannya.

Ia justru menanyakan, negara mana saja yang menolak Pekerja Migran Indonesia (PMI). Karena dari berbagai berita yang ada dia tidak melihat Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) menyebutkan negara penolak.

“Ini di group WA juga ramai dibahas, masa kalau misalnya Hongkong ditolak karena vaksinnya (Sinovac) dari sana,” ujarnya.

Ia menunjukkan juga, beberapa tiket pesawat dan persyaratan lain sudah diurus sebelum keberangkatannya kembali.

Dengan berita itu, para PMI mengaku bingung dan menunggu kabar selanjutnya dari pihak berwenang.

Seperti diketahui, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut beberapa negara menolak pekerja migran Indonesia (PMI) yang divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac.

Beberapa negara tak mengakui vaksin Sinovac sehingga menolak warga negara asing yang divaksinasi menggunakan vaksin asal China tersebut. Kondisi itu membuat Kemnaker mengupayakan agar calon PMI (CPMI) divaksinasi menggunakan produk lain, salah satunya AstraZeneca.

Belum ada penjelasan lebih lanjut, bagaimana bagi TKI yang sudah di vaksin dengan sinovac dua kali. Apakah masih bisa menerima vaksin kembali atau masih menunggu solusi dari pemerintah lebih lanjut.  []

Advertisement
Advertisement