November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sulitnya Mendatangkan PRT Asing Baru di Hong Kong Membuat Upah Part Time PRT Lokal Meningkat

2 min read
Foto Hong Kong OFW

Foto Hong Kong OFW

HONG KONG – Situasi pandemi yang mendunia saat ini membuat berbagai sektor mengalami kendala akibat dampaknya. Salah satu yang secara langsung mengalami dampak adalah pada pemenuhan sektor pekerja rumah tangga di Hong Kong.

Ketergantungan mayoritas rumah tangga di Hong Kong selama ini terpenuhi dengan keberadaan PRT asing yang sebelum pandemi terjadi, pemenuhan jasa tersebut relatif mudah dipenuhi dengan harga jasa yang sewajarnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Namun kini, banyak rumah tangga di Hong Kong yang benar-benar memerlukan jasa pekerja rumah tangga tetapi mereka kesulitan untuk mendatangkan PRT asing dari negara asalnya.

Tak hanya meningkatnya biaya mendatangkan PRT asing, tawar menawar upah minimum bulanan pun juga menjadi hal penting untuk disepakati sejak awal lantaran ditengah langkanya tenaga PRT di Hong Kong, posisi tawar PRT meningkat hingga upah minimum yang disepakati dengan majikan lazimnya telah berada diatas upah minimum yang di tetapkan pemerintah Hong Kong.

Bagi sebagian rumah tangga mengaku masih mendingan mendapat PRT asing meskipun upah minimum bulanan yang harus mereka bayarkan diatas ketentuan upah minimum yang ditetapkan pemerintah, dibanding mereka yang harus dengan terpaksa menggunakan jasa paruh waktu pekerja rumah tangga lokal, dimana per jamnya saat ini upahnya telah mencapai nilai HKD 130 dari yang sebelumnya hanya HKD 120.

Hong Kong Commercial Organisation and Domicile Services Employees Association menyatakan, saat mereka menggunakan jasa paruh waktu, rata-rata mereka hanya menggunakan PRT asing untuk 6-8 jam perhari atau mereka harus mengeluarkan biaya sebesar HKD 780 – HKD 1.040 per hari.

Tentu biaya tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan menggaji PRT asing yang live-in dengan gaji bulanan HKD 7.000 misalnya.

Mereka hanya bisa pasrah sembari berharap keadaan akan segera membaik dan pemenuhan akan kebutuhan jasa PRT kembali bisa seperti sedia kala. []

 

Advertisement
Advertisement