December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tak Kenakan Masker, Pelanggar Dimasukan Peti Mayat

3 min read

JAKARTA – Petugas memberi sanksi berbeda kepada sejumlah pelanggar protokol kesehatan saat pandemi covid-19 di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Para pelanggar diminta berbaring layaknya mayat dalam peti jenazah untuk merenungkan kesalahan.

“Beberapa kita minta untuk merenung di lokasi peti mati. Tujuannya menyadarkan kepada orang banyak bahwa covid-19 itu masih ada dan bahaya,” kata Wakil Camat Pasar Rebo, Santoso, di Jakarta, Kamis (03/09/2020) seperti dilansir Antara.

Kegiatan penertiban pengguna masker di Jalan Raya Bogor itu, melibatkan sejumlah petugas Satpol PP dan aparatur kecamatan setempat. Digelar dalam rangka mengantisipasi penularan covid-19 di Jakarta.

Masyarakat yang diketahui petugas melanggar protokol kesehatan langsung digiring menuju tenda posko. Terhadap pelanggar, ada tiga pilihan saksi yang bisa mereka jalani, pertama saksi sosial berupa membersihkan fasilitas umum selama satu jam.

Namun bila terbentur waktu, kata Santoso, pelanggar bisa memilih opsi kedua berupa denda sanksi maksimal Rp250 ribu.

“Atau kalau tidak ada uang, kita masukkan ke dalam peti mati. Kalau mereka merenung, menyadarkan kita semua, kita tertib atau akan berakhir di sebuah kotak mati,” tuturnya.

Salah satu pelanggar protokol kesehatan berinisial FW (28) memilih sanksi masuk ke dalam peti jenazah untuk mempercepat proses hukuman.

“Untuk mempersingkat waktu karena saya lagi antar barang. Yang kedua kan opsinya bayar denda, saya baru datang, belum ada duit,” ucapnya.

Selama berada di dalam peti jenazah pria tersebut wajib mengenakan rompi khusus bertuliskan “Pelanggar PSBB” serta menghitung mundur seratus angka.

 

Efektif Mencegah

Sementara itu, Spesialis paru Rumah Sakit (RS) Persahabatan dr. Andika Chandra Putra, Sp.P, PhD mengatakan, pemakaian masker sangat efektif untuk mencegah risiko penularan penyakit covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

“Sangat efektif. Apalagi banyak referensi menyatakan bahwa penularan virus SARS-CoV-2 ini melalui airbone atau small droplet. Sehingga tentu dengan penggunaan masker, risiko penularannya lebih kecil,” tuturnya.

Ia mengatakan, dengan memakai masker, maka risiko penularan covid-19 yang ditularkan melalui udara atau percikan, dapat dicegah sehingga peningkatan kasus covid-19 di dalam masyarakat juga dapat dikendalikan.

“Karena sebenarnya yang paling penting dalam penanganan ini adalah mencegah atau menurunkan risiko penularan. Karena kalau di rumah sakit itu kan sudah tertular, sudah sakit. Sudah ada keluhan. Sekarang bagaimana kita menurunkan risiko penularannya,” imbuhnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus mematuhi anjuran pemerintah, dalam memakai masker untuk menurunkan risiko penularan. Begitu juga dengan penerapan protokol kesehatan lainnya.

“Jadi tidak cukup dengan hanya misalnya pakai masker artinya semua masalah selesai, enggak juga. Jadi dalam WHO itu ada namanya engineering control, ada administrative control, termasuk salah satunya penggunaan masker, jaga jarak dan mengurangi keramaian di satu ruangan,” ujarnya.

Ia memberikan contoh misalnya saat seseorang terpaksa berada di satu ruangan tertutup bersama dengan banyak orang. Seperti saat naik kereta api, maka orang tersebut perlu memastikan dirinya sudah mencuci tangan, memakai masker dan posisinya tidak berdekatan dengan penumpang lain.

“Kemudian juga jumlah penumpang di tempat itu perlu dipastikan hanya 50 persen, karena untuk mengurangi risiko. Atau penumpang-penumpang yang memiliki keluhan tidak boleh masuk ke kereta,” kara Andika.

Jika memungkinkan, seseorang itu bisa membuka jendela kereta sehingga ada pertukaran udara untuk mengurangi risiko penularan. Namun, ketika ruangan yang ditempati tidak memungkinkan dibukanya jendela, seperti saat di dalam gedung perkantoran, maka kantor perlu memasang hepa filter untuk memastikan udara tetap bersih.

“Artinya pertukaran udara di dalam ruangan itu harus tetap ada, selain tetap memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya,” tandasnya. []

Advertisement
Advertisement