Tercebur ke Laut, PMI Asal Karanganyar Meninggal Dunia Di Korea
KARANGANYAR – Triyanto, 30, warga Tegalwinangun RT 002/RW 013, Tegalgede, Karanganyar, meninggal dunia di Korea Selatan (Korsel), Kamis (11/10/2018) sekitar pukul 18.47 WIB. Triyanto yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) meninggal dunia lantaran mengalami kecelakaan kerja, yakni tercebur ke laut Gwangdo, Samsan-Myon, Kota Yeosu, Korea.
Dinukil dari Solo Pos, Triyanto merupakan alumnus Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Hanil Korean Language Course Karanganyar yang sudah bekerja selama empat bulan terakhir.
Di Korea, Triyanto bekerja di bidang perikanan laut. Salah satu pekerjaannya mencari ikan. Saat mencari ikan tersebut, Triyanto dikabarkan tercebur ke laut.
“Pihak keluarga baru mengetahui kabar itu kemarin. Keluarga juga sudah menggelar acara zikir dan tahlil di tiga tempat sekaligus, yakni di Tegalwinangun, di Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, dan di Tawangmangu,” kata Pengelola Hanil Korean Language Coruse Karanganyar sekaligus saudara Triyanto, Suyono Joko Diharjo, saat dtemui solopos.com di Tegalwinangun, Tegalgede, Sabtu (13/10).
Tegalwinangun adalah lokasi rumah yang ditempati Triyanto dan anak istrinya, Kemuning merupakan tempat kelahiran Triyanto, dan sedangkan Tawangmangu adalah lokasi rumah istri Triyanto.
Suyono mengatakan almarhum Triyanto meninggalkan seorang istri, Novi Setyaningsih dan seorang anak yang masih berusia dua tahun, Vanio. Sebelum ke Korea di tahun 2018, Triyanto pernah ke Korea di tahun 2007-2012.
“Sebelum meninggal itu, saya sempat berkomunikasi dengan Triyanto, 12 Agustus 2018 [melalui whatsapp (WA)]. Di hadapan keluarga, teman, dan tetangga sekitar, Triyanto ini dikenal sebagai pribadi yang supel semasa hidupnya. Sembari menunggu pemulangan jenazah yang membutuhkan waktu beberapa hari ke depan, keluarga terus akan menggelar zikir dan tahlil. Kami memperoleh kabar juga, warga Karanganyar dan Soloraya yang bekerja di Korea juga akan menggelar salat jenazah di Busan nanti,” katanya.
Salah satu teman Triyanto yang tinggal di Tegalgede, Kafi, mengatakan Triyanto memiliki pribadi yang menyenangkan semasa hidupnya. Kafi mengaku kaget setelah mendengar Triyanto mengalami kecelakaan kerja di Korea Selatan.
“Orangnya entengan. Saya pernah dipijit sama Mas Triyanto saat ngobrol di sini [Tegalgede]. Pijitannya enak,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul sudah aktif menjalin komunikasi dengan keluarga Triyanto di Karanganyar. KBRI Seoul juga sudah mengucapkan turut berduka cita kepada anggota keluarga Triyanto.
Selain KBRI Seoul, Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Karanganyar juga sudah mengucapkan turut berduka cita ke keluarga Triyanto di Tegalgede. Sesuai rencana, pemulangan jenazah Triyanto memakan waktu kurang lebih lima hari ke depan. []