Tergiur “Sekali Crott 50” Juta, PMI Asal Banyuwangi Kehilangan Ratusan Juta
BANYUWANGI – Tergiur untung besar yang dipamerkan seorang kawannya di media sosial sepasang suami istri atau pasutri warga kecamatan Bangorejo yang bernama Narto dan Erna pekerja migran Indonesia (PMI) mengaku malah tertipu jutaan rupiah.
Hal itu terjadi saat keduanya sedang bekerja sebagai PMI diluar negeri beberapa tahun yang lalu ditawari untuk ikut menanam saham kepada seorang kawan yang bernama Wijiyanti warga desa Karangdoro kecamatan Tegalsari.
“Saya dan istri tergiur dengan iming-iming hasil besar yang ditawarkan Wijiyanti hingga 25% perbulan untuk duit yang saya serahkan”,ungkap Narto saat dikonfirmasi awak media.
Namun masih menurut Narto hingga hampir 3 tahun dirinya tidak pernah menerima hasil sepeserpun, bahkan saat dia dan istrinya meminta duitnya itu oleh Wijiyanti hanya dikembalikan separonya saja dengan alasan bos dari perusahaan yang menerima saham telah melarikan diri.
“Terus terang saya merasa ditipu mas oleh Wijiyanti itu mas, karena saya dan istri saya transfer uangnya ke rekening Wijiyanti dan suaminya, kenapa sekarang saat saya minta kembali malah dialihkan keorang lain yang saya sendiri tidak kenal”,tambah Narto dengan nada jengkel.
Sedangkan Wijiyanti didampingi suaminya yang bernama Mujiono saat dikonfirmasi membenarkan jika dirinya memang menerima kiriman dana dari Narto dan istrinya untuk ikut menanam saham disebuah perusahaan yang bernama KOMPAK 500.
“Sistemnya seperti multilevel marketing mas, saya sendiri dan suami saya ikut sampai 600 juta dan memang dapat setiap bulannya hingga 50 juta hasilnya”,tutur Mujiono kepada awak media.
“Saya juga sering meng-upload diakun facebook dengan sekali croottt dapat 50 juta, mungkin itu yang membuat Narto dan istrinya tergiur untuk ikut menanam saham dengan mengirimkan duit kepada saya,sayangnya mereka apes baru kirim duit belum dapat hasil perusahaan sudah bangkrut mas”,ujar Wijiyanti dengan santainya.
Wijiyanti dan Mujiono juga menyebutkan jika korban dari perusahaan itu tidak hanya Narto dan istrinya tapi banyak lagi tetangga sekitarnya dan juga banyak warga kecamatan lainnya. []