August 22, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Terungkap, Kumpulan Video Rekaman Daleman Rok Mini Mekrok Menghasilkan Uang Hingga HKD 4 Juta

3 min read

HONG KONG – Kepolisian Hong Kong berhasil membongkar jaringan voyeurism yang terdiri dari 10 orang dimana terdapat pasangan suami istri yang menjadi pengendali jaringan tersebut.

Berdasarkan siaran pers yang sampai ke ApakabarOnline, penyidik ​​mengatakan pasangan tersebut mengelola kanal media sosial selama lebih dari tiga tahun, mendistribusikan gambar dan video ilegal berisi rekaman organ intim wanita baik yang tampak terbuka secara langsung maupun yang tertutup lapisan celana dalam yang disediakan oleh anggota inti yang menargetkan perempuan di tempat umum.

Uniknya, perempuan yang menjadi target memiliki banyak variasi dari berbagai kriteria. Mulai dari kriteria warga biasa, kriteria perempuan berkulit gelap, perempuan blonde, bahkan banyak pula diduga merupakan PRT asing yang terekam videonya.

Menurut polisi, pasangan ini menarik hampir 9.000 anggota dengan mengunggah klip pratinjau dan gambar vulgar di kanal publik gratis, sebelum menawarkan akses ke umpan pribadi di balik sistem berbayar. Sekitar 800 orang dilaporkan mendaftar sebagai anggota VIP, dengan membayar biaya sekali bayar mulai dari beberapa ratus hingga HK$2.000.

Penjualan tambahan klip dan foto tertentu, yang dihargai berdasarkan kualitas dan durasi, menghasilkan pendapatan lebih lanjut. Secara total, penyidik ​​memperkirakan kelompok ini mencuci uang sekitar HK$4 juta melalui rekening bank yang terkait dengan keluarga.

Para detektif menjelaskan bahwa materi tersebut berisi gambar-gambar tidak senonoh dan rekaman yang disebut “upskirt”, semuanya direkam tanpa izin di area publik yang ramai seperti pusat transportasi, pusat perbelanjaan, dan kereta api.

Dalam penggerebekan pada hari Rabu, petugas menyita 11 ponsel dan lima laptop, yang saat ini sedang diperiksa untuk mencari bukti lebih lanjut. Polisi telah memblokir kanal yang melanggar dan akan meminta platform tersebut untuk menghapusnya secara permanen setelah pengumpulan bukti selesai.

Inspektur Ferris Cheung dari Biro Kejahatan Teknologi dan Keamanan Siber mengatakan kasus ini menyoroti bagaimana kelompok terorganisir mengeksploitasi platform daring untuk mengomersialkan kejahatan voyeuristik.

Inspektur Senior Frances Lee menambahkan bahwa sejak pemberlakuan pelanggaran voyeurisme baru pada tahun 2021, polisi menerima rata-rata 650 kasus terkait setiap tahun. Lebih dari separuhnya melibatkan perekaman ilegal bagian tubuh pribadi, sementara yang lain berfokus pada distribusi gambar intim tanpa persetujuan.

Pada paruh pertama tahun 2025, terdapat 301 kasus serupa yang dilaporkan, sedikit menurun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, polisi menekankan bahwa masalah ini masih meluas dan membutuhkan kewaspadaan berkelanjutan.

Psikolog klinis Michael Fung, yang menjadi penasihat kepolisian, menjelaskan bahwa banyak pelaku kejahatan tidak hanya didorong oleh motif seksual, tetapi juga oleh sensasi kerahasiaan, kendali, dan persepsi “keberhasilan” dari pengambilan gambar.

Seiring waktu, beberapa pelaku mengembangkan perilaku kompulsif yang mirip kecanduan, mengumpulkan materi terlarang dalam jumlah besar. Ia memperingatkan bahwa para korban seringkali mengalami dampak psikologis yang berkepanjangan, termasuk insomnia, kecemasan, dan ketidaknyamanan di tempat umum.

Polisi menekankan bahwa hukum Hong Kong memberikan hukuman yang jelas. Empat pelanggaran secara langsung ditujukan pada voyeurisme: mengamati atau merekam tindakan pribadi secara diam-diam; mengambil bagian tubuh intim tanpa persetujuan; mendistribusikan gambar yang diperoleh melalui tindakan tersebut; dan membagikan atau mengancam untuk membagikan gambar intim tanpa persetujuan.

Setiap pelanggaran dapat dikenakan hukuman maksimal lima tahun penjara.

Pihak berwenang kini bekerja sama dengan pusat perbelanjaan, operator transportasi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan publik dan memperkuat pencegahan. Petugas mengimbau warga untuk tetap waspada, melakukan intervensi dengan aman jika memungkinkan, dan segera melaporkan insiden. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply