December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tetap Berbakti Kepada Orang Tua yang Telah Meninggal, Bagaimana Caranya ?

3 min read

Sejumlah warga memanjatkan doa saat berziarah di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (27/6). Mendekati Bulan Suci Ramadhan para peziarah memanjatkan doa bagi keluarga serta kerabat mereka yang telah meninggal dunia. Sudah menjadi tradisi bagi sejumlah warga untuk berziarah ke makam keluarga atau kerabat untuk mendoakan mereka. FORUM/Arief Manurung

JAKARTA – Orang tua yang sudah meninggal sudah terputus segala amalannya. Tapi seorang anak yang saleh masih bisa tetap mempersembahkan pahala bagi orang tuanya yang sudah meninggal.

Dikutip dari NU Online, doa anak yang saleh bisa memberi kebaikan kepada orang tua yang telah meninggal, sebagaimana hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631).

Apa saja yang harus dilakukan seorang anak agar orang tua yang sudah meninggal terus menerima kiriman pahala, sebagai bukti bakti anak kepada orang tuanya?

Melansir Republika.co.id, Muhammad Nur Abdullah Hafiz Suwaid dalam bukunya “Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak” memberikan sembilan amalan yang harus dikerjakan seorang anak agar orang tuanya bahagia di alam barzakh.

 

  1. Melaksanakan janji dan wasiatnya

Diriwayatkan Abu Daud dari Malik bin Rabi’ah as-Saidi r.a, ketika kami duduk bersama Rasulullah datanglah seorang dari kabilah Bani Salamah dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ada bakti yang tersisa untuk kedua orang tuaku yang dapat aku lakukan setelah mereka meninggal?”

Beliau Rasululllah menjawab, “Yah! mendoakan mereka, menunaikan janji mereka, menyambung tali silaturahmi yang pernah mereka lakukan, dan memuliakan teman mereka.”

 

  1. Mendoakan dan memohonkan ampun

Dari Abu Huraira r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajat bagi seorang hamba yang saleh di surga. Dia bertanya, “Tuhanku, dari mana ini?” Allah menjawab, “permohonan ampunan anakmu untukmu.”

 

  1. Menyambung tali silaturahim

Diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya termasuk katagori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman bapaknya setelah dia meninggal dunia.”

Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari Abu Burdah: aku pergi ke kota Madinah di sana Aku dikunjungi oleh Abdullah bin Umar yang kemudian berkata, “Tahukah engkau kenapa aku mengunjungimu?” Aku jawab, “tidak tahu.” Dia mengatakan, “aku mendengar Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang ingin menyambung tali silaturahmi bapaknya di makamnya, hendaknya menyambung tali silaturahmi dengan saudara-saudara bapaknya setelah si bapak meninggal dunia.”

 

  1. Bersedekah atas nama orang tua

Diriwayatkan Bukhari Muslim, An Nasa’i dan Abu Daud dari Abdullah bin Abbas r.a:

Bahwasanya Sa’ad bin Ubadah bertanya kepada Nabi SAW “Ibuku meninggal dunia. Apakah akan bermanfaat baginya apabila aku bersedekah atas namanya?”

Beliau menjawab, “Yah.” Dia berkata, “aku memiliki sebidang kebun. Aku mempersaksikanmu bahwa aku menyedekahkannya atas nama ibuku.”

 

  1. Beribadah haji untuk orang tua

Abu Razin r.a berkata “Wahai Rasulullah sesungguhnya bapakku sudah tua dan tidak sanggup melaksanakan ibadah haji umrah atau melakukan perjalanan.” Beliau bersabda, “Berhaji dan umrah atas nama bapakmu.”

 

  1. Beramal saleh

“Dan katakanlah: “Berjalanlah kamu maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.” (QS at-Taubah: 105).

Ilmu Ibnu Katsir mengatakan: “Disebutkan dalam hadis bahwa amalan orang yang masih hidup diperlihatkan kepada keluarga dan karib kerabat yang sudah meninggal dunia di alam barzakh.”

Kemudian dia membawakan hadis riwayat Abu Dawud dan ath-Thayalisi berikut sanadnya dari Jabir r.a.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amalan kalian akan diperlihatkan kepada karib kerabat dan keluarga kalian di kubur-kubur mereka. Apabila baik, mereka bangga dan bergembira dan berkata,”Ya Allah ini adalah anugerah dan rahmat-Mu maka sempurnakan dan wafatkanlah dia atasnya.

Apabila selain itu mereka berdoa. “Ya Allah ilhamkanlah kepada mereka untuk mengerjakan amalan yang Engkau ridhai dan mendekatkan kepada-Mu.”

 

  1. Ziarah ke makam orang tua

Nabi SAW berziarah ke makam ibunda beliau. Beliau menangis dan membuat para hadirin di sekitar beliau juga menangis. Beliau bersabda:

“Aku minta izin kepada Rabb-ku untuk memohonkan ampunan baginya namun aku tidak diizinkan. Kemudian aku meminta izin kepadanya untuk berziarah ke makamnya dan aku diizinkan. Berziarah ke makam sebab itu dapat mengingatkan akan kematian.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).

 

  1. Menjaga nama baik orang tua

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa yang menunaikan sumpah kedua orang tua, melunasi utang mereka dan tidak menyebabkan mereka dicaci maki, maka dia dicatat sebagai orang yang berbakti, walaupun dalam masa hidup orang tuanya dia durhaka. Dan barangsiapa yang tidak menunaikan sumpah kedua orang tua, tidak melunasi utang mereka, dan menyebabkan mereka dicaci-maki, maka dia dicatat sebagai orang yang durhaka walaupun dalam masa hidup orang tuanya dia berbakti.”

 

  1. Berpuasa atas nama orang tua

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya berkata seorang wanita datang menghadap Nabi SAW dan berkata, “Sesungguhnya ibuku memiliki utang puasa dua bulan.” Beliau bersabda, “berpuasalah atas nama ibumu.” Dia berkata lagi, “sesungguhnya ibuku belum menunaikan ibadah haji.” Beliau bersabda. “Kerjakanlah ibadah haji atas namanya.” Dia berkata lagi. “Aku pernah menyedekahkan budak wanita kepadanya.” Beliau bersabda Allah telah memberimu pahala karenanya, dan sekarang mengembalikannya kepadamu sebagai warisan.”  []

Advertisement
Advertisement