July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tidak Rela Ditinggal Pulang Kampung, Seorang PMI Dibunuh Pacarnya Pria India

2 min read

ApakabarOnline.com – Cinta itu buta, atau cinta itu egois dan memaksa hingga kematian menjadi jalan terakhir untuk mewujudkannya ?

Begitulah yang dialami oleh seorang pekerja migran Indonesia (PMI) dengan pasangannya seorang pekerja migran asal India pada Rabu (10/07/2019) kemarin.

Mengutip pemberitaan Sinar Harian Malaysia, Seorang pekerja migran Indonesia yang tidak disebutkan jati dirinya berusia 400 tahun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan luka berdarah di tubuhnya.

Tak jaug dari jasad PMI itu, ditemukan seorang pria India juga dalam kondisi tak bernyawa dalam posisi gantung diri.

Peristiwa nahas itu terjadi di sebuah rumah di Jalan Kampung Tali Air, Banting, Malaysia. Pria India itu berusaha menghalangi niat sang kekasih untuk pulang ke Indonesia dengan cara membunuhnya.

Ketua Kepolisian Daerah Kuala Langat, Superintendan Azizan Tukiman, menyebut ada pertengkaran antara mereka. Kemudian si pria memukul pacarnya dengan sebatang besi di kepala.

Berdasarkan hasil visum korban sempat ditembak oleh pelaku, namun tembakan itu bukan menjadi penyebab kematian korban. Hasil visum menyebut korban meninggal dunia juga bukan karena pukulan batang besi, tapi akibat dicekik dan dijerat dengan tali.

“Laporan bedah visum menyimpulkan pukulan tidak menyebabkan kematian korban, sebaliknya penyebabnya adalah dicekik dan dijerat dengan tali,” terang Azizan.

Pelaku yang mendapati pacarnya tewas kemudian memutuskan untuk bunuh diri.

“Setelah mengetahui bahwa perempuan itu sudah tewas, lelaki itu kemungkinan panik dan gantung diri,” kata Azizan saat dihubungi, Kamis (11/7/2019).

Kasus pembunuhan ini dianggap sudah selesai lantaran pelaku sudah tewas. Sebelumnya, peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 17.20 waktu setempat. Kejadian itu disadari oleh pemilik rumah kontrakan yang sudah disewa sejak sebulan lalu.

Saat rumahnya diperiksa, mayat si pria tergantung menghadap ke pintu, sedangkan si wanita terbaring di atas tempat tidur dengan berlumuran darah. Sepasang kekasih itu berusia 40-an dan tidak memiliki dokumen tanda pengenal.

Mereka dipercaya sebagai warga asing atau pendatang karena tidak ada suntikan BCG (Bacillus Calmette Guerin) di lengannya.[]

Advertisement
Advertisement