Tiga Jenis Usaha yang Tak Goyah Meski Indonesia Diambang Resesi
JAKARTA – Saat ini Indonesia sedang berada dalam bayang-bayang Resesi setelah BPS merilis produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen. Penyebab utamanya tentu karena pandemi yang membuat pemerintah harus membatasi aktivitas masyarakat.
Dengan begitu, Indonesia bisa dikatakan telah mendekatai masuk Resesi. Secara teoritis, suatu negara dikatakan Resesi setelah pertumbuhan Ekonomi yang minus selama dua kuartal berturut-turut.
Meski demikian, bukan berarti Resesi membuat semua sektor perekonomian mati, nyatanya ada beberapa sektor terbukti kuat di tengah pertumbuhan Ekonomi yang negatif.
Berikut ini ada tiga jenis usaha/Bisnis yang masih bisa dijalankan meski Ekonomi Indonesia masuk ke jurang Resesi.
Pertanian
BPS merilis sektor Pertanian masih mengalami pertumbuhan sebesar 2,19 persen pada kuartal II-2020. Artinya, Bisnis di sektor ini masih tetap berjalan meski Ekonomi negatif.
Kebutuhan pangan memang tak akan pernah berhenti meski Resesi sekalipun, karena menyangkut kebutuhan masyarakat untuk sehari-hari.
Sektor Digital
Dikarenakan pembatasan aktivitas luar rumah, maka sektor Digital menjadi andalan setiap orang agar aktivitas terus berjalan. Sektor informasi dan komunikasi sendiri kuartal II-2020 ini masih tumbuh sebesar 3,44 persen, artinya pergantian aktivitas terjadi di dunia Digital.
Untuk itu, Bisnis secara online, bekerja lewat teleconference, dan penjual provider internet kini menjadi Bisnis yang masih bisa mendapatkan keuntungan.
Sektor Pengadaan Air
Sama seperti Pertanian, kebutuhan akan air sangat penting untuk berbagai kegiatan. Maka dari itu, sektor Pengadaan Air masih tumbuh sebesar 1,28 persen meski lainnya minus.
Baik air PDAM atau untuk minum tentu akan terus dibeli masyarakat karena menyangkut kebutuhan utama masyarakat. []