TNI Siap Dukung Pencegahan PMI Ilegal
JAKARTA – Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Tiopan Aritonang meminta para prajurit yang hendak bertugas di daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat. Supaya mampu mencegah pekerja migran Indonesia (PMI) yang keluar negeri tanpa dokumen resmi atau ilegal. Mereka harus diamankan supaya tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.
“Satgas Pamtas perbatasan tidak hanya mencari patok, tapi juga harus mencegah perbuatan-perbuatan ilegal seperti narkoba, bahan peledak, TKI yang keluar tanpa ijin dan surat-surat. Itu adalah sebagian tugasnya,” kata Tiopan Aritonang, saat berkunjung ke Markas Yonif 407/PK yang berlokasi di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Selasa (25/08/2020).
Dia menegaskan, tugas ini adalah kehormatan. Tidak semua prajurit mendapatkan tugas tersebut. Karenanya, para prajurit harus menjaga kepercayaan pimpinan. Diharapkan, selama bertugas di perbatasan, para prajurit tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun.
“Prajurit harus sering ketemu sama masyarakat, tanamkan jiwa kebanggan sebagai warga negara Indonesia,” pesannya.
Dia menjelaskan, tugas ini tidak lama. Hanya 9 bulan. Selama di lokasi perbatasan, prajurit harus sabar, tekun, dan tanggungjawab. Satukan niat dan tetap berdoa kepada Tuhan selama melaksanakan tugas tersebut. Laksanakan tugasnya dengan serius.
“Yang di daerah basis juga harus mendoakan, jangan membuat pelanggaran,” ucapnya.
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 407/PK ini juga harus selalu menjaga kehormatan Batalyon, Brigade 4/DR, Kodam IV/Dip, Angkatan Darat dan Mabes TNI serta Indonesia. Untuk prajurit yang di pos perbatasan harus mampu menunjukkan jatidiri sebagai prajurit-prajurit TNI.
“Para prajurit ini sudah siap melaksanakan operasi, berangkat dengan kehormatan, pulang dengan kebanggan,” imbuhnya. [fin]