Tumbuhkan Sikap Welas Asih dan Disiplin Pada Anak
Studi terbaru menyimpulkan, memiliki pengalaman belajar seni pada usia dini memberikan serangkaian manfaat yang positif pada perkembangan diri anak-anak, seperti menumbuhkan kedisiplinan, kasih sayang, dan meningkatkan kepiawaian dalam menulis.
Tim peneliti mempelajari 10.548 siswa yang terdaftar di 42 sekolah di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Peneliti menemukan, pengalaman belajar seni siswa saat sekolah dasar yang merupakan 86 persen sampel responden telah menciptakan inspirasi dan aspirasi saat mereka duduk di perguruan tinggi.
Pengalaman keterlibatan dalam kelas seni, berdasarkan hasil penelitian, meliputi pertunjukan drama kampus, belajar tari, musik, dan seni visual.
“Pengalaman belajar seni bermanfaat bagi siswa dalam hal hasil sosial, emosional, dan akademik,” tulis peneliti Dan Bowen dari Texas A&M dan Brian Kisida dari University of Missouri.
Kedua peneliti menjelaskan bahwa mereka menemukan peningkatan keterampilan seni secara signifikan mengurangi 3,6 poin perbuatan pelanggaran aturan sekolah.
Lalu, menambah pencapaian siswa dalam kemampuan menulis sampai dengan 0,13 lebih tinggi dari standar.
Para siswa kelas seni juga memperlihatkan kemampuan welas asih 0,08 lebih besar pada lingkungan sekitar dibandingkan siswa yang tak mempelajari seni.
Penelitian yang telah dipresentasikan pada Houston Education Research Consortium ini juga mengungkapkan, jumlah siswa kelas seni terus mengalami penurunan semenjak 1980-an.
Penyebabnya adalah kebijakan pendidikan dan tren lapangan kerja lebih mendukung nilai-nilai akademis ketimbang kemampuan seni.
Padahal, penelitian ini juga membuktikan, pelajaran seni yang diterima siswa tidak bertentangan dengan ukuran keberhasilan akademik. Sebaliknya, justru mendorongnya menjadi lebih optimal.
Hasil studi ini bukan yang kali pertama mempelajari hubungan pelajaran seni dan perilaku sosial anak-anak.
Penelitian yang dirilis oleh New York Times mencatat, keterlibatan siswa dalam kelas seni menyebabkan nilai ujian mereka lebih tinggi pada pelajaran sains dan bahas.
Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan analisis 2012 studi longitudinal.
Siswa sekolah menengah yang belajar seni saat kecil, menurut hasil studi, berhasil meraih nilai akhir yang lebih tinggi sehingga potensi lulus pun sangat besar.
Studi lain yang baru-baru saja dirilis menuliskan, kunjungan bersama dari sekolah untuk melihat pertunjukan teater atau tur museum terbukti bisa meningkatkan toleransi politik di kalangan siswa.
Manfaat lainnya yang juga terungkap adalah siswa semakin mahir dalam berpikir kritis dan kemungkinan tinggi mendapatkan nilai ujian matematika serta membaca lebih baik.
“Orang tua perlu menyadari bahwa materi pelajaran anak-anak sekolah sekarang lebih banyak yang sifatnya grafis,” ujar Dr Kerry Freedman, Kepala Pendidikan Seni dan Desain di Northern Illinois University yang tidak terlibat dalam penelitian.
Menurut Freedman, anak-anak wajib tahu lebih banyak mengenai dunia, tidak hanya sebatas melalui buku bacaan dan angka.
“Pendidikan seni mengajarkan siswa cara menafsirkan, mengkritik, dan menggunakan informasi visual. Mereka belajar mengambil kesimpulan dari hal-ha seperti itu secara tidak langsung. Pengetahuan tentang seni visual sangat penting agar membantu anak-anak tumbuh menjadi konsumen yang cerdas. Mereka juga lebih mudah menavigasi hidup di antara tipu daya taktik pemasaran yang merugikan,” urainya. [Syafrina]