Untuk PMI Asal Jatim, Khofifah Janji Akan Bangunkan Shelter di Hong Kong
SURABAYA – Tingginya jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di beberapa negara tetangga menginisiasi Pemprov Jatim untuk membangun shelter di luar negeri. Pembangunan shelter ini akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang mendukung PMI. Termasuk di dalamnya peningkatan keterampilan kerja.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Peringatan Hari Pekerja Indonesia tahun 2019 dan HUT SPSI ke- 46 Jatim di lapangan utama GOR Delta Sidoarjo, Minggu (03/03/2019) siang.
Rencana pendirian shelter tersebut akan dikhusukan bagi PMI yang berasal dari Jatim. Salah satu negara yang menjadi tempat pembangunan shelter tersebut adalah Hong Kong. Alasannya, terdapat sekitar 150 ribu PMI asal Jatim di negara tersebut.
“Saya telah musyawarah dengan rekan yang tinggal dan memiliki hubungan dekat dengan PMI di Hong Kong, kita akan siapkan shelter disana,” kata Khofifah.
Pihaknya mengaku, di shelter tersebut akan disiapkan layanan konseling, dan pelatihan-pelatihan keterampilan. Diharapkan, melalui pelatihan tersebut, ketika PMI pulang ke Indonesia, mereka bisa memiliki harapan untuk mandiri.
Selain pekerja migran, Khofifah juga berkomitmen untuk mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Hal ini lantaran jumlah tenaga kerja unskill atau berketerampilan rendah masih cukup tinggi dan menjadi problem mendasar SDM di mata dunia usaha dan industri. Saat ini, tercatat sebanyak 49% tenaga kerja di Jatim tingkat pendidikannya masih Sekolah Dasar (SD) kebawah, hanya 18% berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Dari situ, kita bisa prediksi bahwa sebagian besar tenaga kerja di Jatim adalah unskilled labour, maka yang harus diikhtiarkan adalah bagaimana pekerja ini mengarah pada skilled labour,” tegas Gubernur Khofifah.
Untuk meningkatkan keberadaan skilled labour ini, lanjut Gubernur Khofifah, maka Pemprov Jatim akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan vokasi. Salah satunya, dengan menyiapkan SMK Pengampu di 149 SMK dan pemerintah pusat sedang membangun seratus Balai Latihan Kerja (BLK) yang berbasis Pesantren diseluruh Jatim. Hadirnya BLK juga diharapkan akan menghasilkan SDM yang memiliki skill, sehingga siap bersaing lebih profesional dan lebih produktif di dunia kerja.
“Kalau masih unskilled labour, pasti mereka menerima pekerjaan apa saja. Ini sangat berbeda dengan yang sudah memiliki skill,” katanya. Melalui BLK ini, lanjut dia, akan mengurangi jumlah angka pengangguran terbuka di Jatim, yang saat ini lebih banyak didominasi lulusan SMK dan peringkat kedua adalah lulusan SMA.
Selain membangun BLK, Gubernur Khofifah juga akan menyiapkan Millennial Job Center yang dipusatkan di kelima Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) di Jatim, yakni Bakorwil Madiun, Bojonegoro, Malang, Pamekasan, dan Jember.
Millennial Job Center ini akan menjadi penguatan dari berbagai kreativitas dan inovasi, khususnya terkait tren gig economy. Gig economy, lanjut orang nomor satu di Jatim ini, adalah sistem kerja model temporer, atau kontrak jangka pendek, sehingga bisa berpindah-pindah dan kerja dimana saja. Contohnya, profesi fotografer, freelancer, even organizer, web designer, dan cameraman. Sistem gig economy ini sejalan dengan tren dunia kerja usia muda.
“Jadi baik pekerjanya maupun end user-nya lebih suka kontrak jangka pendek. Seperti itulah formulasi dari spektrum ketenagakerjaan di Jatim,” tutur dia.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga mendorong Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) untuk memotivasi anggotanya agar senantiasa meningkatkan pendidikan. Misalnya, bagi yang tidak lulus SD dapat mengambil Kejar Paket A, lalu yang tidak lulus SMP, bisa mengambil Kejar Paket C, begitu seterusnya sampai ke tingkat Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menambahkan, Pemprov Jatim berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali para buruh. Diantaranya, menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, fasilitas kesehatan yang semakin baik, dan lainnya. Kata kuncinya adalah buruh di Jatim semakin hari hidupnya semakin baik, sejahtera, dan maju. Mohon doa restunya agar kami bisa mengemban amanah buruh diseluruh Jatim, pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin , Ketua SPSI Jatim, Ahmad Fauzi, Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, puluhan ribu buruh dari seluruh Jatim, dan para wartawan dari berbagai media. [birawa]