Untung rugi bertahan dengan majikan yang tak disukai
Ketika seorang pekerja menghadapi situasi di tempat kerja yang tidak sesuai dengan harapan, misalnya bekerja pada bos atau majikan yang menyebalkan hingga ditugaskan untuk mengerjakan hal-hal di luar tanggung jawab, mengundurkan diri kerap menjadi sebuah pilihan yang terbesit di pikiran.
Namun, bukan berarti itu menjadi satu-satunya jalan keluar. Ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum Anda mengambil langkah untuk mengundurkan diri.
Sebelum mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan masa kerja Anda, cobalah menenangkan diri agar Anda bisa berpikir dengan jernih. Sebenarnya, ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika Anda menjalani pekerjaan yang tidak disukai, dan memilih untuk bertahan dengan pekerjaan tersebut.
Membangun mental yang kuat
Menjalani sesuatu yang sebenarnya tidak disukai berarti sama dengan melatih diri untuk keluar dari zona nyaman. Pekerjaan yang bagi orang lain menantang, bagi Anda mungkin bagaikan cobaan. Meski begitu, mental Anda pasti jadi semakin kuat.
Orang yang manja cenderung lebih memilih untuk menghindar ketika diberi tantangan. Sekali tidak nyaman dengan suatu pekerjaan, dia akan langsung pindah layaknya kutu loncat. Sebaliknya, jika tantangan tersebut justru dihadapi, dijamin hambatan-hambatan berikutnya yang menanti akan terasa lebih ringan.
Mengenal diri sendiri
Ketika menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, seorang pekerja yang sifat dasarnya pantang menyerah pasti tak akan buru-buru mengambil kesimpulan untuk mengundurkan diri. Sebaliknya, dia melihat ini sebagai kesempatan untuk mengenal dirinya lebih jauh.
Apabila Anda tipe karyawan yang demikian, bisa dipastikan Anda akan merasakan banyak keuntungan dalam masa kerja. Sebab, Anda jadi tahu apa kekuatan, kelemahan, serta keahlian dan minat Anda yang sebenarnya. Dari situlah bisa Anda bisa menyimpulkan, apa pekerjaan atau majikan yang tepat untuk Anda.
Lebih menghargai pekerjaan
Pekerjaan yang dirasa tidak cocok untuk Anda, bagi orang lain mungkin sebaliknya dan bahkan menjadi sumber kesuksesan besar buat mereka. Hal ini bisa jadi karena mereka memang ahli di bidang tersebut, atau karena mereka memiliki minat yang kuat.
Seandainya Anda tidak menyukai bidang penjualan, tetapi memilih untuk bertahan dengan pekerjaan tersebut, otomatis Anda sedang mengajar diri Anda untuk menghargai sesuatu.
Anda jadi tahu sulitnya menawarkan suatu produk, lelahnya bekerja dengan mobilitas tinggi, serta bagaimana sedih dan kecewa ditolak oleh calon klien. Tanpa pengalaman tersebut, Anda mungkin akan menganggap remeh para pekerja di bidang penjualan.
Di samping beberapa keuntungan di atas, ada pula hal-hal yang cukup disayangkan jika Anda terus bertahan di pekerjaan yang tidak disukai:
Hasil tidak maksimal
Semakin kuat hasrat Anda terhadap suatu pekerjaan, biasanya semakin besar juga usaha yang Anda kerahkan. Sebab, Anda menjalani pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati tanpa paksaan. Sebaliknya, ketika Anda tidak suka dengan pekerjaan yang dijalankan, tapi memaksa untuk terus bertahan, ada kemungkinan hasil akhirnya juga tidak maksimal.
Buang-buang waktu
Ketika Anda bertahan dengan pekerjaan yang kurang tepat, bayangkan berapa banyak waktu Anda yang terbuang, yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai.
Meski pun ada sisi positif yang bisa diambil, tapi jangan kaget juga kalau di saat Anda sedang meniti karier dari awal, teman-teman Anda ternyata sudah menduduki posisi tinggi di perusahaan.
Pada akhirnya, keputusan akhir ada di tangan Anda. Setelah berpikir dengan jernih, apabila menurut Anda mengundurkan diri adalah langkah yang paling tepat, setidaknya Anda harus sudah punya pegangan pekerjaan baru sebelum meninggalkan perusahaan.[]