Vaksin Corona Disuntikan di Lengan, Kenapa Bukan di Bokong ?
ApakabarOnline.com – Penyuntikan merupakan proses memasukkan obat cair ke dalam tubuh melalui pembuluh darah arteri, otot, atau pun jaringan lemak. Jaringan ini terdapat pada kulit. Tindakan ini bereaksi lebih cepat dibanding obat yang diminum.
FYI, obat telan biasanya baru akan bekerja 1-2 jam setelah diminum. Sementara, obat yang disuntikkan akan bekerja lebih cepat dari itu, yakni hanya dalam hitungan menit.
Nah, kalau kamu perhatikan, ada dua tempat favorit untuk menancapkan jarum suntik. Dokter biasanya menyuntik di lengan atau pantat. Pantat lebih sering menjadi lokasi penyuntikan, khususnya kalau kita mengalami sakit tertentu. Sementara, lengan diperuntukkan untuk imunisasi. Apa bedanya?
Menyuntik di Bokong
Bokong biasa dipilih untuk penyuntikan karena bagian ini gempal serta terdapat banyak otot dan pembuluh darah. Obat yang disuntikan dokter ke bagian bokong akan masuk melalui otot, sehingga bisa lebih cepat diserap.
Namun, hal ini menjadi lain ceritanya kalau kamu tegang saat disuntik. Alih-alih masuk ke otot, jarum suntik bisa jadi malah masuk ke daging. Lalu, kalau suntikan yang salah tempat itu terlalu dalam, kamu bakal merasa lebih sakit.
Rasa nyeri akan muncul beberapa saat setelah jarum dicabut nggak bertahan lama. Kendati begitu, kalau suntikan mengenai saraf di bokong, kamu bisa mengalami kesemutan, gangguan pergerakan, dan lain-lain.
Oya, tegang saat mau disuntik bisa berakibat cukup fatal, lo. Yap, karena bisa saja jarum suntik tersebut mengenai pembuluh darah. Akibatnya, kamu bakal mengalami sedikit pendarahan. Karena itu, biasanya dokter atau perawat berpesan untuk nggak tegang sebelum disuntik.
Suntik di Lengan
Dokter umumnya menyuntik bagian lengan untuk melakukan imunisasi, baik kepada bayi maupun orang dewasa. Alasannya, karena bagian tubuh ini mempunyai efek imun yang lebih tinggi ketimbang di bokong.
Menyuntik lengan juga lebih mudah dan nggak ribet karena mengarah ke pembuluh darah, nggak seperti penyuntikan di bokong yang diarahkan ke otot. Lagian, kebayang nggak sih kalau penyuntikan imunisasi di sekolah harus dilakukan di bokong? Nggak nyaman banget dong!
Penyuntikan di lengan biasanya bakal membekas. Terkadang, bekas luka itu berubah menjadi bisul. Kalau “efek” itu muncul, kamu nggak perlu panik. Bekas suntikan ini nggak berbahaya, kok.
Luka atau bisul muncul karena vaksin yang disuntikkan mengandung bakteri baik yang hidup. Nah, secara alami tubuh melihat bakteri itu sebagai sesuatu yang asing. Karenanya, tubuh merespons dengan memunculkan bisul.
Nah, sudah paham kan beda suntik di lengan dan bokong? Jadi, kalau giliran dapat vaksinasi Covid-19, gulung lengan baju ya, jangan malah buka celana! []