April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Vaksin COVID-19 Buatan Indonesia Siap Digunakan Pertengahan Tahun Depan

2 min read

JAKARTA – Setelah 6 bulan dunia berhasil mengidentifikasi virus SARS-CoV-2, penyebab dari penyakit COVID-19, banyak masyarakat yang begitu penasaran kapan Vaksin penangkal Virus Corona bisa ditemukan.

Vaksin sendiri begitu diperlukan karena berguna untuk menciptakan kekebalan buatan bagi tubuh seseorang dari Virus Corona, yang pada akhirnya dapat mengakhiri pandemi ini.

Terkait Vaksin, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan kabar baik kalau Indonesia tengah mengembangkan pembuatan Vaksin Virus Corona.

“Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Profesor Ali Ghufron Mukti memprediksi Vaksin lokal akan diproduksi massal dan akan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021,” ungkap dr. Reisa dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (07/07/2020).

  1. Reisa berharap seluruh masyarakat Tanah Air bisa sama-sama ikut mendoakan dan mendukung kesuksesan upaya penting dari pengembangan Vaksin lokal.

Upaya pengembangan Vaksin buatan dalam negeri tidak dilakukan sendirian oleh Indonesia, dr. Reisa mengatakan kalau perusahaan Vaksin Indonesia ada yang bekerja bersama dengan perusahaan Korea Selatan.

Hal itu dikatakannya menjadi bukti bahwa bukan hanya Indonesia yang bergotong-royong melawan pandemi COVID-19, tetapi semua masyarakat dunia menunjukkan kekompakan bersama-sama untuk melawan pandemi.

Dari 15 tahapan yang harus dipenuhi untuk menjadi Vaksin, calon Vaksin buatan Indonesia telah berhasil melalui delapan tahapan dan akan menuju ke tujuh langkah berikutnya, dimana proses yang berikutnya membutuhkan waktu yang lebih lama.

“Kita patut optimis bahwa Indonesia dapat menghasilkan Vaksin COVID-19 sendiri dalam waktu secepatnya. Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi Vaksin untuk melindungi diri kita sendiri untuk melindungi bangsa dan juga seluruh penduduk dunia lainnya,” pungkas dr. Reisa. []

Advertisement
Advertisement