Viral Dikabarkan Bunuh Diri, Begini Pengakuan Keluarga Supriatin
MALANG – Kabar meninggalnya Supriatin, PMI asal kalipare Malang beredar dengan cepat di sosial media. Perempuan kelahiran 2 Juli 1992 ini dikabarkan meninggal karena aksi bunuh diri pada Rabu Januari 2019 kemarin di rumah majikannya, Blok 8, Hoi Fa Road, Tai Kok Tsui, Hong Kong.
Melalui Arman, aktifis pekerja migran dari Yayasan Mekarwangi, anak pasangan Sukri dan Jumiati ini menurut penuturan keluarganya di rumah duka RT 10 RW 01 Dusun Sumber Kombang desa/kecamatan Kalipare Malang tidak pernah menceritakan terlibat permasalahan apa-apa selama berada di Hong Kong.
“Menurut sumber dari KJRI Hong Kong, saat ini sedang tarik menarik terkait dengan pengurusan jenazah almarhumah. Keluarga majikan almarhumah tidak menghendaki dilakukan visum terhadap almarhumah untuk mengetahui penyebab kematiannya” terang Arman kepada ApakabarOnline.com, Kamis (17/01/2019).
Terkait dengan beredarnya kabar almarhumah tersandung hutang di sebuah finance di Hong Kong, kepada Arman, keluarga menyatakan tidak tahu menahu.
“Keluarga menyatakan tidak mengetahui hal itu (hutang piutang) sebab selama ini biasa-biasa saja tidak pernah mengeluh” lanjutnya.
Terpisah, Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang Sukardi menyatakan telah mendapatkan pemberitahuan terkait kabar tersebut dari KJRI Hong Kong.
“Ada berita dari KJRI di Hong Kong dengan informasi adanya warga Kabupaten Malang yang meninggal dunia,” kata Sukardi.
Berdasarkan data yang dimiliki Disnaker Kabupaten Malang, Supriatin berangkat ke Hongkong pada 2016. Almarhumah berangkat melalui Perusahaan Pengiriman Tenaga Kerja Indoneesia Swasta (PPTKIS) Tritama Bina Karya dengan Agency Sing Fai Hongkong.
“Bahkan Supriatin baru saja dilakukan perpanjangan kontrak pada tahun lalu,” imbuh Sukardi.
Informasi terakhir yang didapatkan ApakabarOnline.com, kasus ini sedang dalam penanganan Kepolisian Hong Kong. Sedangkan terkait dengan rencana pemulangan jenazah, beberapa pihak terkait yang dimintai konfirmasi menyatakan belum mengetahui. []