Waspada, Penempatan PMI Ilegal ke Kamboja Menjadi Trend Baru Anak Muda Berpendidikan
JAKARTA – Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan bahwa ada tren baru penempatan pekerja migran ilegal di Kamboja yang harus diwaspadai. Pasalnya, korban tak hanya dari masyarakat berpendidikan rendah, namun juga masyarakat dengan pendidikan tinggi ikut terkena getahnya.
“Ada tren baru penempatan ilegal, kalau dulu kita menganggap korban penempatan ilegal, perdagangan orang ini adalah masyarakat yang berpendidikan rendah ke bawah, tapi justru tren Kamboja ini adalah orang-orang dan anak-anak muda berpendidikan, paling minimal SMA. Ada mungkin D3, kemudian juga S1, bahkan ada S3” kata Benny Rhamdani dalam rapat bersama Komisi I DPR RI, baru-baru ini.
Saat ini, Indonesia membutuhkan penanganan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia lebih revolusioner dan menyasar hulu serta harus bisa menangkap para sindikat dan bandarnya bukan hanya menangkap kaki tangannya saja.
Menurut Benny Rhamdani, saat ini masih banyak oknum beratribut hukum yang masih menjadi backing sindikat besar. Pasalnya, bisnis kotor pekerja migran menghadirkan perputaran uang yang fantastis.
Benny juga menegaskan bila tak segera dibenahi, maka jangan harap permasalahan penempatan pekerja migran ilegal bisa berakhir.
“Ini tren menarik yang harus dicermati oleh negara, jangan anak-anak muda ini dikorbankan untuk mereka terlibat, menjadi bagian dari penempatan ilegal, korban TPPO yang dipekerjakan untuk scaming online dan juga judi online,” ujar Benny. []