April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Digerudug 150 PRT Asing, Begini Sikap Eunice

2 min read

HONG KONG – Kontroversi pernyataan politisi dari partai Xinmin ataau Partai Rakyat Baru sejak pertengahan minggu kemarin berakhir kemarin 927/05) siang. Diberitakan beberapa media lokal Hong Kong, di depan puluhan  PRT Asing yang melakukan aksi demonstrasi, Eunice akhirnya menyampaikan permintaan maafnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, didepan parlemen dan didepan awak media lokal Hong Kong, Eunice melontarkan pernyataan bahwa rutinitas liburan PRT Asing di Hong Kong yang berkerumun di fasilitas umum dianggap telah mengganggu ketertiban lingkungan dan kebersihan. Aktifitas masak memasak, bergerombol di trotoar, tidur-tiduran di koridor jalan serta aktifitas ilegal lainnya, dia soroti sebagai masalah yang telah bertahun-tahun lamanya tidak terselesaikan.

Anggota Parlemen Di Protes Aktifis Pekerja Migran Karena Pernyataannya Dianggap Rasis Dan Diskriminatif

Saat diwawancara media, Eunice menyatakan tidak menyesal dengan ucapannya, lantaran dirinya meyakini apa yang dia ucapkan adalah benar, dan dirinya menginginkan adanya penyelesaian dengan sebuah aturan agar saat menjalani hari libur, PRT asing di Hong Kong bisa tetap melepas penat, berkumpul dengan sesama, namun tidak mengganggu ketertiban dan kebersihan lingkungan.

Di depan demonstran, Eunice usai menerima surat tertulis dari demonstran yang point pentingnya menyatakan bahwa komunitas PRT asing di Hong Kong tersinggung dengan ucapannya, dengan beberapa alasan, Eunice langsung menyampaikan penyesalannya.

Keluhan Akan Kerumunan PRT Asing Dibahas Di Tingkat Parlemen Hong Kong

 

Sementara itu, dari beberapa visualisasi gambar yang dihimpun dari berbagai sumber, aksi turun ke jalan memprotes pernyataan Eunice tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Setelah meninggalkan titik kumpul, iring-iringan demonstran berjalan menuju ke Wan Chai sambil melewati lokasi-lokasi tempat para PRT asing berkumpul, dan selanjutnya menuju ke kantor partai Rakyat Baru di Wan Chai. [Asa]

This slideshow requires JavaScript.

Advertisement
Advertisement