April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dikepung Masa, Kaca Gedung Parlemen Hong Kong Pecah

2 min read

HONG KONG – Para peserta aksi antiRUU Ekstradisi, yaitu warga Hong Kong kembali beraksi. Mereka menyerbu dan berusaha memecahkan pintu kaca pada gedung parlemen Hong Kong dengan menggunakan troli dan tongkat logam, di tengah kemarahan terkait rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang kontroversial.

Dinukil dari Oriental Group, otoritas Hong Kong sebelumnya mengumumkan penundaan pembahasan RUU ekstradisi hingga batas waktu yang tak ditentukan. Namun para demonstran menuntut agar RUU yang mengatur ekstradisi ke China itu dicabut selamanya. RUU itu banyak diprotes karena dikhawatirkan akan melemahkan penegakan hukum di Hong Kong.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (01/07/2019), dalam aksi protes terbaru di luar gedung parlemen atau yang disebut sebagai Dewan Legislatif Hong Kong, para demonstran berusaha memecahkan pintu kaca di sekitar gedung. Mereka menggunakan troli dan tiang dari logam untuk memecahkan pintu kaca.

Aksi para demonstran ini memicu retak-retak pada pintu kaca gedung parlemen Hong Kong. Sekitar 100 polisi antihuru-hara yang memakai helm pelindung dan membawa tongkat berdiri di bagian dalam gedung, tepatnya di balik pintu kaca yang mulai retak.

Sejumlah demonstran terus berusaha memecahkan pintu kaca tersebut. Video insiden tersebut yang beredar luas di media sosial menunjukkan momen saat para demonstran yang memakai helm dan masker pelindung mendorong troli logam yang berisi kardus ke arah pintu kaca pada gedung parlemen.

Aksi para demonstran antipemerintah ini digelar menjelang aksi besar-besaran untuk memperingati penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China tahun 1997 lalu.

Ketegangan meningkat saat polisi membentangkan spanduk warna merah yang isinya memperingatkan para demonstran untuk menghentikan aksi mereka atau polisi akan menggunakan kekerasan. Sejumlah anggota parlemen ikut turun tangan, meminta para demonstran untuk menghentikan aksinya.

Polisi Hong Kong sebelumnya mengejar para demonstran, memukuli mereka dengan tongkat dan menggunakan semprotan merica untuk membubarkan mereka.

“Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang mulai semakin aktif, karena mereka mendapati cara-cara damai tidak berhasil,” cetus salah satu demonstran bernama Chen (24).

Sebelumnya, lebih dari 1 juta orang turun ke jalanan sejak tiga pekan terakhir, untuk meluapkan kemarahan dan frustrasi pada pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, yang pro-Beijing. Lam sendiri telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik, termasuk soal respons kepolisian yang menggunakan kekerasan terhadap demonstran. []

Simak Video Streamingnya KLIK DISINI

Advertisement
Advertisement