April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengenal Hematidrosis Dan Cara Menghadapinya

3 min read

150X. 50X. 100X. bobbykoamesah.dokter.

N, remaja perempuan berusia 11 tahun asal Vietnam baru-baru ini dirawat di Quy Hoa National Leprosy Dermatology Hospital karena mengalami hematidrosis, kondisi medis sangat langka yang membuat pasien berkeringat darah.

Menurut penuturan orang tuanya, N mulai berkeringat darah tiga atau empat bulan yang lalu ketika ia sangat stres menghadapi ujian kelas lima.

Apa itu hematidrosis dan mengapa seseorang bisa mengeluarkan keringat darah?

Hematidrosis adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang mengeluarkan cairan atau keringat darah dari kulit.

Umumnya, hematidrosis terjadi ketika seseorang merasakan ketakutan atau stres yang intens.

Pada kasus N, awalnya ia tidak langsung dibawa ke dokter setelah gejala pertama muncul. Kemudian, kondisi N memburuk. Ia bisa berkeringat darah hingga empat kali sehari dan menderita sakit kepala parah.

Orang tua N segera membawanya ke Blood Transfusion Hematology and the Dermatology Hospital di Ho Chi Minh.

Dokter di sana mendiagnosis N dengan infeksi kulit dan meresepkan beberapa obat. Namun, perawatan tersebut tidak membantu sama sekali.

Kemudian, N dibawa ke Quy Hoa National Leprosy Dermatology Hospital dan melewati serangkaian tes pada semua organ utama, tetapi hasilnya normal. Untuk saat ini, dokter mencoba mengurangi tingkat stres N yang diduga penyebab keringat darahnya.

Ketika Anda sedang tertekan, tubuh Anda akan memasuki mode flight-or-fight.

Kondisi tersebut adalah reaksi alami terhadap ancaman yang dirasakan dan membantu seseorang bertahan dalam situasi yang berpotensi bahaya.

Tubuh melepaskan zat kimia, seperti adrenalin dan kortisol, yang mempersiapkan diri untuk bertarung atau melarikan diri dari bahaya. Anda menjadi lebih waspada dan energi meningkat. Respons tubuh ini biasanya bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan kesehatan jangka panjang.

Namun, dalam kasus yang jarang, respons flight-or-fight dapat memicu pecahnya kapiler di dalam tubuh. Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang terletak di seluruh jaringan.

Kapiler membawa nutrisi penting ke berbagai bagian tubuh. Kapiler juga terletak di sekitar kelenjar keringat.

Dalam kasus ketakutan atau stres berat, pembuluh darah kecil ini dapat pecah dan menyebabkan darah keluar dari tubuh melalui kelenjar keringat.

Meski stres bisa menjadi faktor penyebab hematidrosis, tetapi itu bukan satu-satunya.

Tingkat stres, gangguan kecemasan, dan kondisi kesehatan mental lain telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tidak dengan hematidrosis.

Orang dengan riwayat hematidrosis mungkin memiliki cacat pada dermis, lapisan kulit di bawah lapisan luar. Cacat kulit ini dapat memberikan ruang bagi darah untuk berakumulasi sehingga memungkinkan untuk mengeluarkan darah.

Pasien dengan hematidrosis bisa mengeluarkan darah dari kulit mereka. Biasanya terjadi pada sekitar wajah.

Kondisi yang sangat langka ini membuat minimnya informasi mengenai hematidrosis. Selain itu, belum ada pedoman yang jelas tentang cara mengatasinya.

Sementara itu, untuk menghentikan pendarahan dari permukaan kulit dan perawatan, biasanya akan mengatasi penyebab stres yang memicu gangguan.

Dokter akan melakukan berbagai tes seperti jumlah darah, jumlah trombosit, juga tes untuk memeriksa fungsi ginjal dan hati. Lebih lanjut, pemeriksaan juga mungkin dilakukan pada urine, feses, serta USG abdomen atau endoskopi saluran pencernaan.

Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan seperti biopsi dari area yang terkena untuk menguji sel-sel abnormal, tes berbagai infeksi, dan tes neurologis.

Jika hasil tes tidak menemukan kelainan apa pun dan jika pasien memang mengalami tekanan yang ekstrem, dokter mungkin menyarankan perawatan untuk mengatasi stres, termasuk pemberian obat antidepresan dan psikoterapi.[Dian]

Advertisement
Advertisement