April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Nyeri Saat Menstruasi ? Begini Saran Para Pakar

2 min read

Menjelang menstruasi kebanyakan perempuan pasti mengalami kondisi fisik yang tidak nyaman, mulai dari pegal-pegal, sakit atau kram perut, lemas, dan sakit kepala. Tak ayal kondisi yang demikian mengganggu atau menghambat aktivitas harian. Fluktuasi hormon yang menyebabkan Anda mudah marah dan seolah semakin perasa kian memperburuk suasana hati.

Salah satu gejala menjelang menstruasi dan saat hari menstruasi adalah sakit atau kram di area perut. Biasanya, rasa tidak nyaman sudah mulai beberapa hari sebelum dan saat hari menstruasi tiba.

Kondisi tersebut terjadi karena rahim “mengalirkan” cairan lapisan dalam dengan cara kontraksi. Oleh karena itulah, Anda merasa perut terasa lebih kencang dan nyeri.

Berikut beberapa kiat preventif dalam menangani dampak menstruasi yang menyebalkan tersebut:

 

Mengonsumsi obat pereda nyeri

Jovana Lekovich, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi, mengatakan, NSAID adalah pilihan terbaik untuk meredakan rasa kram atau nyeri pada perut kala hari menstruasi..

NSAID adalah obat non-steroid anti-inflamasi untuk meringankan gejala nyeri, demam, dan peradangan.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa NSAID ampuh menghalangi produksi kimiawi tubuh yang menyebabkan inflamasi sehingga mendatangkan rasa seolah perut kembung dan kencang.

“Biasanya, kram perut terjadi satu atau dua hari sebelum hari menstruasi. Mengonsumsinya (NSAID) pada waktu tersebut berpotensi melawan produksi prostaglandin yang menyebabkan tubuh berada dalam kondisi tak nyaman,” jelas Lekovich.

 

Memanfaatkan pil pencegah kehamilan

Cara ini hanya diperuntukkan untuk Anda yang sedang tidak menjalani program hamil dan NSAID tidak ampuh untuk meringankan gejala menstruasi. Anda bisa mempertimbangkan mengonsumsi pil pencegah kehamilan.

Berdasarkan Mayo Clinic, pil kontrasepsi mengandung hormon yang berfungsi mencegah ovulasi dengan cara melancarkan aliran menstruasi dan rasa tegang pada perut.

Mary Jane Minkin, Professor Obstetri dan Ginekolog dari Yale University Medical School, Amerika Serikat, menjelaskan, mereka yang mengonsumsi pil kontrasepsi cenderung tidak mengalami kram perut karena proses ovulasi mengalami hambatan. Pil tersebut bekerja menahan atau membatalkan ovarium memproduksi sel telur.

“Kami berpikir bahwa perempuan lebih banyak memproduksi prostaglandin ketika sedang ovulasi,” ungkap Minkin.

Dia menambahkan perempuan yang mengonsumsi pil kontrasepsi memiliki jadwal menstruasi lebih reguler.

Namun, dia menyarankan sebelum melakukannya Anda harus berkonsultasi terlebih dulu pada ObGyn untuk mendapatkan informasi lebih rinci dan detail terkait kondisi sekaligus kesehatan tubuh Anda.

 

Aktif saat menstruasi

Sandy Knauf, seorang perawat kesehatan keluarga, menjelaskan bahwa olahraga teratur atau setidaknya menjelang periode menstruasi, sangat efektif untuk memadamkan gejala kurang nyaman yang Anda rasakan pada tubuh, termasuk masalah kram perut.

Aktivitas fisik, seperti aerobik, lari ringan, yoga atau jenis olahraga lainnya, telah terbukti membantu menekan gejala Premenstrual Syndrome (PMS).

Olahraga, kata dia, membantu retensi air dalam tubuh, mendorong otak untuk memproduksi hormon bahagia, mengurangi depresi, dan gejala kecemasan.

Namun, dia menganjurkan agar olahraga dijadikan gaya hidup, bukan sekadar aktivitas menjelang masa menstruasi.

Manfaat olahraga yang menjadikan tubuh terasa jauh lebih bugar dan sehat saat menstruasi juga dibuktikan oleh studi dari Umea University di Swedia.

Peneliti menyimpulkan bahwa perempuan yang tetap berolahraga selama menstruasi mengalami peningkatan kekuatan tubuh, menambah masa otot, dan lebih semangat.

Bahkan, olahraga saat menstruasi memberikan hasil yang lebih optimal ketimbang melakukannya saat tidak menstruasi.[]

Advertisement
Advertisement