April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tak Jadi Ke Hong Kong, Tak Hanya Bayar Rawat Inap, Ela Juga Harus Bayar Sejumlah Uang ke PJTKI

2 min read

MADIUN – “Sudah banyak yang mengetahui, sudah banyak yang mendengar, tapi saya baru merasakan kali ini, mengundurkan diri dulu sampai nanti anak saya genap dua tahun baru proses ke PT lagi, saya harus bayar uang pengganti enam juta” aku Ela (26) kepada ApakabarOnline.com.

Ela, janda muda satu anak ini semula bermaksud akan bekerja ke Hong Kong meninggalkan anak sematawayangnya yang masih berusia 7 bulan. Anak tersebut dia titipkan dalam pengasuhan kedua orang tuanya.

Kepada ApakabarOnline.com, sebenarnya kedua orang tua Ela tidak menyetujui rencana Ela ke Hong Kong disaat anaknya masih berusia tujuh bulan, namun lantaran ketiadaan penghasilan dan statusnya yang belum lama sebagai janda, Ela ingin keluar dari himpitan tersebut dengan berangkat bekerja ke Hong Kong.

Aral yang melintang tidak pernah Ela sangka sebelumnya. Saat sudah 18 hari berproses di sebuah PPTKIS yang berkantor di kawasan Sidoarjo, anak semata wayang ela tiba-tiba mengalami demam tinggi yang tidak kunjung mereda. Setelah dibawa ke pengobatan medis, hasil labolatorium mengatakan bahwa anak Ela terserang demam berdarah.

“Saya kaget mas, saya langsung nangis, Ya Allah, terbayang wajah anak saya. Saya mau ijin pulang tidak boleh. Karena itu saya mundur saja, demi anak saya.” Terang Ela

“Saya nekat meninggalkan anak saya untuk kerja ke Hong Kong lagi kan juga demi anak saya, saat anak saya sakit, butuh dampingan saya, butuh banyak minum asi, saya legowo, menunda proses tersebut, apapun resikonya” tambahnya.

Setelah membayar sebesar enam juta rupiah untuk 18 hari berproses di PPTKIS, akhirnya semua dokumen Ela bisa dibawa pulang untuk kembali mendekap bayinya.

“Nanti kalau sudah dua tahun, saya mau lanjut ke Hong Kong lagi” pungkasnya.

Beruntung, usai mengambil keputusan tersebut, bayi Ela kini sudah boleh dibawa pulang dan sudah terlihat progresnya mulai membaik.

Dalam pantauan ApakabarOnline.com, beberapa waktu belakangan, dikawasan Madiun raya memang sedang mewabah penyakit demam berdarah. Bahkan, bangsal perawatan anak baik di tingkat rawat inap Puskesmas maupun rumah sakit merupakan barang langka ketersediaannya karena penuh dengan pasien. []

Advertisement
Advertisement