YAKIN MAU CERAI ? RENUNGKAN DULU HAL-HAL BERIKUT INI
3 min readJika Anda berdua memutuskan mengakhiri pernikahan dengan menempuh jalan perceraian, maka Anda harus sudah menyadari bahwa perceraian memerlukan proses melelahkan. Sebelum benar-benar memutuskan untuk bercerai dengan pasangan, ada beberapa aspek yang perlu Anda pertimbangkan. Sama seperti pernikahan, perceraian juga merupakan suatu keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang sebelum dipilih. Untuk membantu, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika berpikir menempuh jalan perceraian.
Dalam banyak kasus perceraian, pasangan selalu punya banyak waktu untuk mengajukan gugatan cerai tapi tidak selalu memiliki waktu untuk menyelamatkan pernikahan. Jadi pastikan Anda sudah mencoba segala cara yang memungkinkan untuk menyelamatkan pernikahan, sebelum memutuskan untuk mengakhirinya. Masalah yang harus diselesaikan bukanlah apakah pasangan mau tetap setia, tapi apakah pasangan mau terus berusaha keras untuk mencoba dan melihat apa yang bisa diselamatkan dari pernikahan itu.
- Masalah finansial
Menghadapi perceraian berarti Anda akan mengalami perubahan besar dalam hidup. Perubahan ini bisa jadi cukup penting seperti masalah pendapatan, asuransi, rumah, dan lainnya. Apakah Anda bisa menanggung semuanya sendiri? Apakah Anda sudah siap berkorban? Apakah Anda akan kehilangan teman?
Bagi beberapa orang, hal-hal di atas mungkin tidak menjadi faktor penentu. Tapi sebaiknya cobalah Anda pikirkan baik-baik tanpa terburu-buru mengabaikan semua konsekuensi yang akan terjadi ketika memutuskan cerai. Meskipun semua hal itu bukan hal yang paling Anda pikirkan, setidaknya Anda perlu membuat rencana untuk menggantikan hal-hal yang sebelumnya didukung suami.
SAMPAI AGUSTUS 2017, PEMOHON CERAI DARI HONG KONG TEMBUS 2.687 ORANG
- Beban mental
Menjalani pernikahan yang bermasalah pastinya membuat Anda tidak bahagia. Tapi yang harus Anda ingat, perceraian juga bisa sangat membuat stres. Jadi kemungkinan besar, cerai bukanlah jalan yang tepat untuk membuat perasaan Anda menjadi lebih baik.
Jadi cobalah jujur pada diri sendiri. Perasaan dan pikiran seperti apa yang Anda bayangkan ketika bercerai? Apakah Anda akan mengalami kondisi emosional yang sulit atau perubahaan mood? Apakah problem itu akan hilang setidaknya separuhnya dan akan langsung menghapus perasaan tidak bahagia Anda? Kesehatan mental Anda akan terpengaruh dengan perceraian itu. Apakah Anda sanggup menghadapinya? Jadi, jangan terburu-buru untuk memutuskan apakah Anda dan pasangan patut bercerai atau tidak.
- Anak-anak
Pernikahan yang dipenuhi konflik memang sering dianggap bisa berdampak lebih buruk untuk anak. Akan tetapi, ketika pasangan memutuskan bercerai, anak-anak sering menjadi korban yang nyata, terutama perkembangan jiwa dan perasaan mereka. Mereka kurang mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan bimbingan dari ayah dan ibunya. Bagaimana bisa memberikan pengasuhan dan pendidikan secara optimal bila harus hidup terpisah.
Saat Susah Merasa Disepelekan Suami, Sukses Jadi BMI, Istri Gugat Cerai Suami
- Anda akan menjadi orang tua tunggal
Single parent atau orangtua tunggal menjadi istilah yang sangat populer akhir-akhir ini. Terlepas dari siapa yang mendapatkan hak asuh anak Anda, menjadi orang tua tunggal tentunya akan sangat melelahkan. Siapkah Anda menghadapinya?
- Kehidupan setelah bercerai
Pasangan yang menghadapi kemelut rumah tangga pasti akan merasakan tekanan-tekanan perasaan seperti : kondisi psikis terganggu, marah, sedih, tidak berdaya, rasa bersalah, terpencil, rendah diri, putus asa, kecewa, kesepian.
Beban perasaan itu pasti akan menimpa pasangan yang menghadapi perceraian, baik sebelum, semasa, atau sesudah bercerai. Tekanan perasaan itu bukan hanya mengganggu emosi dan jiwa individu tersebut, tetapi ia juga akan berimplikasi pada kesan negatif terhadap keluarga dan orang-orang terdekat.
Sudahkah Anda berbicara secara terbuka dengannya? Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki hubungan pernikahan dengan pasangan, kecuali jika memang pasangan Anda telah memiliki orang lain yang akan dinikahinya. Jika masih ada kesempatan untuk rujuk, cobalah untuk mengadakan pembicaraan terbuka dengannya. [bram]