#2019 Ganti_Suami, Dicerai Pake Remot, Mantan Suami PMI Asal Tulungagung Sewot
TULUNGAGUNG – Mungkinkah proses perceraian jarak jauh? Tidak bisa. Tapi Wardimin, 40, dari Tulungagung, telah menjadi korban perceraian sistem remot. Tahu-tahu disuruh Saniyem, 35, bekas istrinya, ambil surat cerai di PA Tulungagung. Karuan saja Wardimin ngamuk, bakar rumah istrinya ketimbang ditempati bersama suami baru Saniyem.
Yang namanya gugatan perceraian, pasangan suami istri harus dihadirkan di PA (Pengadilan Agama), minimal diwakili pengacaranya. Sebab majelis hakim akan memeriksa penggugat dan tergugat cerai. Dari keterangan para pihak itulah majelis hakim akan memutuskan, gugatan dikabulkan atau ditolak. Biasanya, paling cepat dikabulkan mana kala penyebabnya perselingkuhan atau suami/istri tak bisa menjalankan kewajibannya di atas ranjang.
Tapi di Tulungagung, benar-benar terjadi proses perceraian sistem remot itu. Saniyem yang menjadi PMI di Taiwan, tahu-tahu menggugat cerai suaminya, Wardimin yang tinggal di Campurdarat. Misalkan dia pakai pengacara, kenapa Wardimin sebagai tergugat tak pernah dihubungi PA Tulungagung? Ibarat makanan, si suami hanya tinggal terima matengnya doang.
Beberapa tahun lalu Saniyem pergi jadi PMI ke Taiwan. Sejak itu perekonomian mulai membaik karena PAI (Pendapatan Asli Istri) lumayan besar. Rumahnya pun kemudian direhab, jadi lebih gede dan mentereng. Wardimin yang selama ini hanya pekerja serabutan, sekarang bisa petentang-petenteng pakai sepeda motor baru, berkat dana dari Taiwan.
Tapi ternyata di Taiwan Saniyem berubah pikiran. Tadinya dia bertekad, jadi istri Wardimin sampai ajal menjemputnya. Tiba-tiba sekarang bikin tagar #2019 ganti suami. Mungkin di Taiwan sudah dapat calon alternatif. Tanpa rembugan dengan Wardimin sebelumnnya, tahu-tahu dia kirim surat pada suaminya bahwa kita bukan suami istri lagi, karena sudah cerai lewat PA Tulungagung.
“Sekarang kang Wardimin tinggal ambil surat cerainya di PA,” kata Saniyem lewat WA.
Tentu saja Wardimin terkaget-kaget. Tak ada angin tak ada hujan, kok tiba-tiba diceraikan istri dan tinggal ambil berkasnya di PA Tulungagung. Sejak kapan perceraian bisa lewat remot. Dia lalu membayangkan, tak urung rumah milik bersama (gono-gini) ini akan ditempati Saniyem bersama suami barunya. “Kok enak….,” kata Wardimin.
Dia benar-benar sewot atas perceraian sistem remot itu. Mau protes ke PA tak tahu caranya, mau ribut sama Saniyem orangnya ada di Taiwan. Saking pusingnya, dia langsung ambil bensin dan korek api. Dalam sekejap rumah Saniyem jadi abu. Tapi Wardimin merasa puas. Kehilangan istri terpaksa diikhlaskan, tapi rumah hasil gono-gini akan dijadikan tempat bercokol suami baru Saniyem, tak usyah ye…..!
Kasihan Wardimin, tak ada lagi rumah untuk dirinya, apa lagi burungnya. [Gunarso TS/JPNN]