April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

38 Tahun Menabung, Bakul Capar Di Pasar Magetan Baru Bisa Naik Haji

2 min read

MAGETAN –  Mbah Warti penjual capar  di Pasar Desa Panggung, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan akhirnya berangkat bersama dengan 394 calon jemaah haji (CJH) lain, Jumat (27/7-2018) pukul 01.00 dini hari.

Menurutnya menunaikan ibadah haji sudah menjadi mimpinya sejak muda sejak masih menjual sayur kangkung.

Warga Dukuh Boro RT04/RW01, Desa Panggung, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan keinginan menunaikan ibadah haji sudah dia cita citakan sejak menjadi pencari sayuran kangkung yang kemudian dijual ke Pasar Desa Panggung.

“Waktu saya ngarit kangkung, mendengar beberapa petani bicara soal ongkos naik haji (ONH), waktu itu tahun 1980- an, ongkosnya Rp 7 juta. Sejak mendengar ongkos naik haji itu, saya bertekad untuk menabung, tidak mikir bisa berangkat tahun berapa,”ujar Warti ibu tiga anak ini.

Dia mengaku saat sayur kankung  keuntungannya tidak cukup untuk kebutuhan keluarganya,  ada niat menjadi penjual capar yang peminatnya setiap hari lebih banyak dan keuntungannya lebih. Sejak saat itulah istri tukang servis keliling ini punya kesempatan menabung.

“Saya mulai jual capar tahun 1990 an, setiap hari bisa menghabiskan 3 kilogram capar, itu kalau hari biasa. Tapi kalau hari hari besar bisa lebih dari sepuluh kilogram, bahkan sekarang ini sudah bisa sampai setengah kuintal (50 kilogram),”ujar Warti.

Dia merasa bersyukur dan  tahun 2010 diantar anaknya mendaftar naik haji di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Magetan. Sepekan lalu, ONH itu dilunasi total Rp 36,1 juta. Bahkan uang tabungannya tersisa dan dibelikan motor bekas.

“Syukur sejak saya berniat naik haji, rejeki saya seperti ditumpahkan, jualan capar laku keras. Mungkin ini sudah suratan, Allah mengizinkan saya berangkat tahun ini, ” ujarnya.

Warti mengaku bersyukur meskipun naik haji tidak bersama suaminya, Sukimin.

Sedang Kasi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Magetan Yun Isnaeni mengungkapkan tahun ini jumlah CJH dari Kabupaten Magetan tidak genap satu kelompok terbang (kloter) dan akan di-support CJH dari Malang.

“Jumlah CJH kita (Magetan) hanya 395 orang, tidak cukup untuk satu kloter (satu kloter 450 CJH).  CJH Magetan digabung dengan CJH dari Malang,”jelas pejabat Haji dan Umroh, Kemenag Magetan ini.

Dikatakan Yuni Isnaeni, karena mayoritas CJH Magetan yang berangkat haji berusia lanjut, antara 50 tahun hingga 92 tahun, nantinya didampingi tenaga medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan.

“Seorang dokter dan dua tenaga medis akan mendampingi CJH selama di tanah suci hingga kembali ke tanah air. Tahun ini CJH yang berangkat haji tertua berumur 92 tahun, dan termuda seorang berusia 20 tahun,” tandas Yuni Isnaeni. [Doni/Surya]

Advertisement
Advertisement