April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

[Ada-Ada Saja] SEPESING CINTAMU

2 min read

Long Distance Relationship atau LDR memang harus dijalani saat raga terpisah dari orang teristimewa. Sudah hampir tujuh tahun kisah kasihku terakit dalam perahu cinta yang terombang-ambing di lautan asmara. Mendayung perahu berdua seirama menikmati indahnya senja berhias canda tawa.

Namun, adakalanya perahu terbelah oleh deruan puting beliung ego dan gengsi. Bahkan pernah ambyar saat serangan badai kecemburuan menerjang. Heleh, sok nyastra. Ah, sudahlah! Pembaca Apakabar Plus yang mengalami hubungan cinta sama kayak aku, pasti mengerti, kan?

Malam itu, aku baru saja selesai bergelut dengan rutinitas pekerjaan. Hal yang paling asyik adalah menelpon ayang embeb, punya kekasih memang memberi warna yang berbeda tiap harinya, meskipun kadang kami berantem, tak perlu waktu lama, udah baikan lagi. Kekuatan cinta kali, ye?  Ahakahak… Setelah menahan rindu seharian, aku berharap dapat berbagi cerita dengannya dan tentu, bisa ngegombal manis. Sambungan teleponku diangkat, suara pria di seberang sana terdengar merdu di telingaku.

Aku mulai bercerita, tetapi baru tiga menit,dia memotong dan bilang mau ke toilet. Aku sabar menunggunya. Kulanjutkan cerita setelah ia kembali dari toilet, lima menit diinterupsi lagi, dengan alasan yang sama. Aku mulai kecewa, tapi masih sabar. Ketiga kalinya juga begitu, Mood  berceritaku padam musnah. Kini giliran dia kubiarkan nyerocos, tetap saja diselingi pipis. Sampai habis kesabaranku.

Aku ngambeg dan menutup telepon, dia berkali-kali menelpon balik, tapi tak cuekin. Dasar, rindu ini ternyata lebih berat, akhirnya kuangkat juga. Dia merayu, meminta maaf  dengan mengatakan alasannya sering ke toilet, itu karena dia habis minum teh manis. Dengan sinis aku berseloroh, “Kenapa pusakamu nggak dimasukkan saja ke botol, beres, kan?” tak ada jawaban darinya, tetapi terdengar suara berisik di seberang. Nggak peduli apa yang dilakukannya, lantas  kumatikan hape.

Keesokan harinya, dia menelponku lagi, dengan sumpah serapah mengatakan padaku, “Sialan! Gara-gara ide konyol lu, kamar gue  bau pesing tau!”  sementara aku menahan tawa atas penuturannya, lalu pura-pura masih kesal dengan kejadian malam itu, kujawab saja, “Sukurin, sepesing cintamu padaku, kan?”

Ternyata gurauanku semalam benar-benar dipraktekin sama Embebku. Menaruh air seninya ke dalam botol bekas air mineral. Cara ini ternyata membuatnya nyaman dengan tidak bolak-balik ke toilet. Lalu, ditaruhnya botol tersebut di antara botol-botol yang lain. Namun, ia lupa membuang botol berisi pipisnya. Karena rasa kantuk yang amat sangat, tanpa sengaja botol yang tak tertutup itu kena tendangan kakinya. Tumpah. Aroma pesing menyebar memenuhi ruangan kamar. Seandainya saja ia habis makan jengkol, pasti lebih seru lagi! [Nana J.]

Advertisement
Advertisement