Adab Bertetangga yang Diajarkan Dalam Islam
JAKARTA – Sebagai mahluk sosial, kita tidak akan dapat hidup dengan baik tanpa bantuan orang lain. Sejak kita lahir bahkan hingga kita meninggal, tentunya kita membutuhkan bantuan orang lain. Maka dari itu, kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama dengan tetangga. Berikut ini adalah beberapa adab bertetangga yang perlu kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari:
- Bersikap baik
Kepada tetangga, hendaknya kita selalu bersikap baik agar hubungan yang terjalin pun semakin hangat dan akrab. Hal ini juga telah diperintahkan langsung oleh Allah SWT dalam Al Quran,
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36).
- Tidak menghalangi bangunan tetangga
Dalam bertetangga, tentu kita akan memiliki bangunan rumah yang saling berdampingan. Bahkan bebrerapa rumah juga berdempetan. Sebagai tetangga yang baik, hendaknya kita tidak menghalangi tetangga untuk membangun rumah atau menghalangi udara dan sinar matahari ke rumahnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya” (HR.Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadits ini menurut riwayat beliau; Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah (no.2335); dan Malik (no.1462)
- Memelihara hak tetangga
Salah satu hal yang harus kita utamakan adalah memelihara hak tetangga. Hak tetangga yang perlu kita jaga adalah melindungi harta mereka dari orang jahat, serta memberikan beberapa hadiah.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab,
‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu’” (HR. Bukhari (no.6020); Ahmad (no.24895); dan Abu Dawud (no.5155)).
- Tidak menggangu tetangga
Adab bertetangga selanjutnya adalah tidak mengganggu tetangga. Misalnya tidak mengeraskan suara televisi sehingga mengganggu istirahat tetangga dan kegiatan yang mungkin membuat mereka menjadi tidak nyaman. Begitu pula ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang kita selenggarakan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya’”(HR. Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadits ini menurut riwayat beliau, Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah (no.2335); dan Malik (no.1462)).
Dari Abu Syuraih radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. “Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya” (HR. Bukhari (no.6016)).
- Memberi makanan
Kepada tetangga yang paling dekat rumahnya dengan kita hendaknya sering-sering berbagi makanan. Dengan begini, hubungan kita dengan tetangga akan menjadi semakin baik dan harmonis. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasul kepada para tetangganya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
“Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu” (HR. Muslim).
- Sabar jika diganggu
Adab bertetangga lainnya adalah selalu bersabar jika diganggu oleh tetangga yang jahil. Memang terdapat beberapa tetangga yang suka membuat masalah, namun hendaknya sebagai muslim kita dapat menahan amarah dan menyikapinya dengan sabar. Begitu pula yang dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika dulu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda :
“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan diantaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
- Menjenguk ketika ia sakit
Sebagai tetangga yang baik, hendaknya kita selalu memberikan dukungan kepada tetangga. Begitu pula ketika ia sakit, maka sudah seharusnya kita menjenguknya sembari memberikan semangat dan doa agar ia segera sembuh dari penyakitnya. Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
Itulah 7 adab bertetangga yang hendaknya kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tetangga adalah saudara terdekat kita dan merupakan orang yang pertama kali dapat menolong kita di saat kita tertimpa musibah, maka sudah seharusnya kita menjaga hubungan baik dengan tetangga. []
Sumber Islamic Base