April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Akan Ada Gerhana Bulan pada Senin Pekan Depan

2 min read

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, fenomena gerhana bulan total atau GBT (super blood moon) dapat diamati dari Indonesia pada Senin, 8 November 2022.

“Durasi totalitas gerhana bulan total pada 8 November 2022 ini akan berlangsung selama satu jam 25 menit 44 detik,” demikian informasi yang dikutip Antara dari situs BMKG pada Rabu (02/11/2022).

BMKG menjelaskan, gerhana bulan adalah peristiwa cahaya matahari terhalang oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Hal ini membuat bulan masuk ke umbra (bayangan inti) bumi.

Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.

Adapun gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Disampaikan BMKG, pada tahun 2022 terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

BMKG merinci, pertama, gerhana matahari sebagian terjadi pada 30 April 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Kedua, gerhana bulan total terjadi pada 16 Mei 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Ketiga, gerhana matahari sebagian pada 25 Oktober 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Dan keempat, gerhana bulan total pada 8 November 2022 yang dapat diamati dari Indonesia.

Sebelumnya, peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang menyampaikan, seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana bulan total tersebut.

“Dampak dari gerhana bulan total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, purnama maupun bulan baru,” jelas dia kemudian.

Secara umum posisi bulan mempengaruhi pasang surut air laut di permukaan bumi. Pada saat GBT, efek kombinasi gravitasi bulan dan matahari pada pasang surut air laut sedang maksimum.

Efek kombinasi gravitasi bulan dan matahari pada pasang surut air laut itu dinamakan spring tide (pasang laut purnama).

Kejadian pasang surut itu tidak mesti maksimal saat puncak GBT. Pasalnya, pasang surut air laut terkait juga dengan kondisi fisik pantainya. Bisa jadi GBT sudah selesai, pasang naik air lautnya baru terjadi beberapa jam kemudian. []

Advertisement
Advertisement