November 7, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Angka Pernikahan di Indonesia Merosot Tajam

2 min read

JAKARTA – Data terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bukti bahwa semakin banyak warga Indonesia yang malas menikah atau menunda pernikahan.

Menurut Laporan Statistik Indonesia 2024, ada tren penurunan jumlah perkawinan yang cukup signifikan dalam enam tahun terakhir. Namun, penurunan paling drastis terjadi dalam tiga tahun terakhir. Dari tahun 2021 hingga 2023, angka pernikahan di Indonesia menyusut sebanyak 2 juta.

Tren ini terjadi hampir di semua daerah. DKI Jakarta, misalnya, yang mengalami penurunan di angka nyaris 4 ribu. Sementara di Jawa Barat penurunan terjadi nyaris hingga 29 ribu. Kondisi yang sama juga terjadi di provinsi padat penduduk lainnya seperti Jawa Tengah yang menyusut hingga 21 ribu dan Jawa Timur yang menurun hingga 13 ribu.

Walau demikian, tak semua angka pernikahan di setiap provinsi mengalami penurunan. Beberapa provinsi tercatat sempat mengalami kenaikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Apabila ditarik ke belakang merujuk pada laporan Statistik Indonesia 2022 dan 2021, angka pernikahan Indonesia sebenarnya tercatat terus menurun dalam enam tahun terakhir.

Angka perkawinan di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun terakhir

Tahun 2018: 2.016.171

Tahun 2019: 1.968.878

Tahun 2020: 1.792.548

Tahun 2021: 1.742.049

Tahun 2022: 1.705.348

Tahun 2023: 1.577.255

 

Fenomena malas menikah terjadi secara global

Indonesia bukan satu-satunya negara di mana penduduknya semakin malas menikah, entah itu menunda atau bahkan tidak ingin menikah sama sekali. Negara lain seperti Korea Selatan dan China juga mengalami fenomena yang sama.

Belum lama ini, Statistics Korea merilis penelitian yang menemukan bahwa hanya ada 27,5 persen wanita muda berusia 20-an tahun yang mau menikah. Ini artinya, hanya ada satu dari empat wanita muda Korea Selatan yang mau menikah.

Seperti dilansir dari CNBC Indonesia, fenomena yang sama juga terjadi di China di mana gaya hidup lajang semakin meluas di kalangan masyarakat Negeri Tiongkok.

Sejumlah analis percaya bahwa China akan mengalami masalah penurunan populasi karena banyak warganya yang malas berumah tangga dan punya anak karena alasan ekonomi. []

Advertisement
Advertisement