Baru Lulus SMA, Usia Masih Belia, Berangkat Jadi PMI Ilegal, Fadila Diduga Menjadi Korban Pembunuhan
SURABAYA – Kabar duka kembali tersiar dari tengah-tengah kalangan pekerja migran Indonesia, setelah seorang pekerja migran Indonesia asal Jember atas nama Windri Nur Fadila (18) ditemukan terluka parah bersimbah darah dan sudah tidak lagi bernyawa pada Senin (29/01/2024) pagi di lantai 5 sebuah unit bangunan tempat PMI tersebut bekerja sebagai cleaning service.
Peristiwa tersebut terjadi di Blok 5 Mentari Village Petaling Jaya Selangor Malaysia.
Informasi yang berhasil dihimpun Koresponden ApakabarOnline di Malaysia menyebutkan, korban datang ke Malaysia tidak lama setelah mengikuti ujian kelulusan SMA. Korban datang ke Malaysia dengan niat bekerja tanpa melalui prosedur resmi negara, sebab yang mengurusi keberangkatan korban sekaligus yang mencarikan pekerjaan untuk korban adalah keluarganya yang telah terlebih dahulu tinggal dan menetap di Malaysia.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tergeletak disaming pintu lift lantai 5 gedung tersebut dengan menderita luka sayatan di lehernya.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat rumah sakit terdekat.
Kasus ini sedang dalam penanganan Kepolisian Distrik Patalingjaya agar bisa diungkap misteri dibalik kematian almarhumah.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember Suprihandoko mengatakan pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga menjadi korban pembunuhan di Malaysia.
“Kami melakukan koordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait dengan kasus tersebut,” katanya dilansir ANTARA, Selasa, 30 Januari.
Menurut dia, korban bekerja ke Malaysia tidak melalui jalur resmi atau secara prosedural, sehingga pihaknya agak kesulitan untuk melacak keluarga korban.
“Kami juga masih menelusuri korban tersebut bekerja apa di Malaysia karena Disnaker Jember tidak memiliki data terkait korban yang merupakan pekerja migran ilegal,” tuturnya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, terkait dengan pemulangan jenazah korban. Namun kasus yang dialami korban memerlukan penanganan khusus karena menjadi korban pembunuhan.
“Masih belum tahu kapan jenazah korban akan dipulangkan ke Jember karena aparat kepolisian di Malaysia tentu akan melakukan penyelidikan atas peristiwa itu,” katanya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban bernama Windri Nur Fadila (18) yang merupakan warga Desa/Kecamatan Jenggawah Jember Jawa Timur yang bekerja di Selangor, Malaysia.
Korban dikabarkan bekerja sebagai cleaning service di sebuah perusahaan di Malaysia dan sudah bekerja selama 10 bulan setelah korban lulus dari sekolah menengah atas (SMA) di Jember. []