April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bayi Baru Lahir Dimutilasi dan Dibuang ke Kolam Lele

3 min read

BANYUWANGI – Warga Dusun Pondok Asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan warga di tengah kolam lele milik warga setempat. Kondisi mayat bayi ini cukup mengenaskan. Kaki dan tangannya sudah tidak ada.

Diberitakan Detik.com, mayat bayi ini ditemukan Slamet, (50), warga setempat. Mulanya, sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (10/9/2018), pria ini hendak buang air besar di belakang rumahnya. Sebelum buang hajat dia lebih dulu melihat kolam lele miliknya.

“Saksi terkejut saat melihat barang mengapung yang sekilas seperti boneka,” kata Kapolsek Tegaldlimo AKP Priyono kepada wartawan.

Karena penasaran, Slamet memanggil Poniran, (48), warga yang lain. Mereka berdua kemudian melaporkan apa yang mereka lihat ke kepala Dusun setempat. Bersama-sama mereka mengangkat mayat bayi yang disangka boneka itu. Setelah diangkat ternyata bayi tanpa kaki dan tangan.

Atas kesepakatan bersama, mayat bayi tersebut sempat dimakamkan di TPU setempat. Pada saat yang sama Kepala Dusun setempat melaporkan kejadian itu ke Polsek Tegaldlimo. Mendapatkan laporan warga, petugas langsung mendatangi lokasi. Mayat bayi yang sudah dimakamkan digali lagi untuk dibawa ke RSUD Blambangan.

“Untuk kepentingan penyidikan dan mengetahui penyebab kematiannya, mayat bayi itu dikirim ke RSUD Blambangan untuk dilakukan otoupsi,” ungkapnya.

Adapun ciri-ciri dari bayi tersebut berjenis kelamin laki, panjang badan sekitar 45 cm, kondisi pusar sudah diputus, berambut, tanpa tangan dan kaki. Kini Polisi masih melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi terkait kejadian ini saat ini sedang dimintai keterangan.

 

Bayi Yang Dibuang, Tangan Dan Kakinya Diduga Dimutilasi

Mayat bayi yang ditemukan di kolam lele, di desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, diduga merupakan korban mutilasi. Menurut pemeriksaan medis, ditemukan bekas sayatan pada bagian yang menghubungkan tangan, kaki dengan badan. Polisi kini masih mencari potongan tangan dan kaki mayat bayi laki-laki yang malang itu.

Kapolsek Tegaldlimo, AKP Priyono mengatakan, setelah mengetahui tangan dan bayi tersebut tidak ada, pihaknya memutuskan untuk menguras kolam lele tersebut. Tujuannya untuk mencari potongan tangan dan kaki bayi tersebut.

“Setelah kolam kami kuras ternyata tidak ditemukan potongan kaki dan tangan bayi tersebut,” ujar Priyono kepada wartawan.

 

Hal ini memunculkan dugaan bayi ini sengaja dimutilasi oleh orang yang membuangnya. Apalagi setelah dilihat secara seksama, ditemukan semacam bekas sayatan pada pangkal lengan dan tangan bayi itu. Namun ini masih sebatas dugaan yang masih akan terus didalami dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Lebih jauh dijelaskan, mayat bayi tersebut diduga kuat sengaja dibuang ke kolam lele tersebut. Melihat kondisinya, diperkirakan bayi itu sudah dibuang ke kolam, tersebut lebih dari sehari.

“Kalau perkiraan petugas medis, kemungkinan sudah dibuang sekitar tiga hari,” bebernya.

 

Hasil Autopsi

Jejak kekerasan itu terungkap setelah dilakukan autopsi kepada jasad bayi di RSUD Blambangan. Dimana, tulang tangan dan kaki bayi terpotong secara rapi. Oleh karena itu, polisi terus memburu para pelaku yang melakukan perbuatan keji itu, termasuk orangtua si bayi malang itu.

“Kita masih lakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian bayi itu,” jelas Kanit Reskrim Polsek Tegaldlimo, Ipda Wignyo Asmoro, sebagaimana diberitakan Jatim Now, Senin (10/9/2018).

Selain itu, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap tabir dari peristiwa yang menghebohkan warga Dusun Pondokasem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, tersebut.

“Ada dua saksi yang kita mintai keterangan, yakni Slamet (50) pemilik kolam lele juga orang yang pertama kali melihat mayat bayi itu. Satu lagi Poniran (48), tetangga Slamet,” tambahnya.

Meski belum ada petunjuk secara detail yang mengarah kepada orang yang dicurigai, termasuk orang tua si bayi, namun hal itu bukan menjadi hambatan untuk mengungkap kasus tersebut.

“Saya mohon doanya, semoga segera terungkap kasusnya,” pungkasnya.[]

Advertisement
Advertisement