April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Begini Kriteria Ruangan untuk Isolasi Mandiri yang Baik dan Ideal

2 min read

JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante S. Harbuwono mengingatkan, tempat isolasi mandiri (isoman) yang baik adalah ruangan yang bisa mencegah terjadinya kontak langsung pasien dengan anggota keluarga.

“Jadi sebenarnya, karakteristik yang baik dari ruangan isolasi mandiri adalah terhindar kontak secara langsung dengan anggota keluarga lainnya. Itu yang paling penting,” kata Dante, dalam Talkshow Antisipasi Lonjakan Kasus Omicron di Luar Jawa-Bali yang diikuti secara daring di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (23/02/2022).

Dante menuturkan, sebuah ruangan yang dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri tidak perlu selalu memerlukan penyejuk udara (AC). Hal yang terpenting harus bisa memberikan proteksi antaranggota keluarga agar mencegah terjadinya penularan covid-19 di dalam rumah.

Terkait sirkulasi udara, katanya, keluarga dapat memperhatikan sirkulasi pada jendela ataupun lubang ventilasi lainnya. Jadi, pertukaran udara dalam kamar anggota keluarga yang terinfeksi covid-19 dapat berjalan dengan baik.

Menurut Dante, keluarga perlu benar-benar menjaga jarak dengan orang yang terinfeksi meski berada di dalam satu rumah. Kalau ruang isolasi dirasa tidak memadai dan aktivitas tidak bisa dilakukan secara terpisah, maka masyarakat diimbau untuk melakukan isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

“Termasuk menggunakan kamar mandi sendiri ya. Karena salah satu sumber pencemaran adalah melalui toilet yang dipakai secara bersama-sama,” kata Dante.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro, meminta setiap keluarga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan saat menjalani isolasi mandiri, sehingga tidak terbentuk klaster keluarga dalam masyarakat.

“Kita harus benar-benar yakin bahwa diri kita bisa memproteksi anggota keluarga lain yang ada di rumah. Jangan sampai ada yang tertular,” kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (21/02/2022).

Reisa meminta setiap anggota keluarga yang mulai merasakan gejala menyerupai flu, seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan yang diikuti demam, untuk melakukan tes covid-19, baik melalui tes swab antigen ataupun swab PCR. Jadi, dapat segera diketahui penyakit yang dideritanya.

Saat salah satu anggota keluarga ada yang terinfeksi, maka setiap anggota keluarga harus benar-benar bisa menjaga jarak dan juga memakai masker tepat di bagian hidung.

Setiap keluarga, kata Reisa, harus rajin menyemprotkan disinfektan ke setiap sisi rumah, rajin mencuci tangan, serta memastikan sirkulasi udara, baik dari jendela ataupun pintu, berjalan dengan baik. Termasuk memperhatikan syarat klinis dan syarat rumah untuk melangsungkan masa isolasi mandiri.

Reisa mengimbau masyarakat yang sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah bersama dengan keluarga lain yang sehat tidak ada kontak erat lewat beraktivitas. Sebisa mungkin menghindari makan atau menonton televisi bersama.

“Jadi kalau positif langsung konsultasi dan isolasi. Kalau misalnya kita bergejala ringan sedikit pun, kita bisa langsung mengantisipasi untuk melakukan isolasi mandiri. Jadi kita menjaga diri kita dan orang-orang tersayang,” ucapnya. []

Advertisement
Advertisement