July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bertemu Pak Dubes, Gubernur Khofifah Minta Perlindungan PMI Asal Jatim Diperkuat

2 min read

SURABAYA –  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan komitmennya untuk memperkuat perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya di Malaysia.

Tak terkecuali perlindungan terhadap pendidikan yang layak bagi anak-anak keluarga PMI.

Itu disampaikan saat bertemu Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono di Wisma Duta Indonesia, Jalan U Thant Kuala Lumpur.

Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim siap mendukung kebutuhan tenaga pendidik di sanggar pendidikan Malaysia. Terlebih di Malaysia, jumlah PMI asal Jatim cukup besar.

Imisiasi tersebut akan dikolaborasikan bersama perguruan tinggi di Jatim dengan mengirimkan para mahasiswanya untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Malaysia.

“Terkait anggaran operasionalnya akan kita koordinasikan apakah memungkinkan dibantu oleh Baznas atau menggunakan APBD. Jika melalui APBD, maka dibutuhkan telaah agar program ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya dalam siaran pers ke redaksi, Senin (19/12/2022).

Ia menegaskan, komitmen ini selaras dengan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI. Tidak hanya layanan pendidikan kesetaraan, Khofifah juga berharap para peserta didik di sekolah Indonesia luar negeri mendapatkan pelatihan keterampilan serta pembelajaran mengenai budaya Indonesia.

“Keterampilan siswa ini menjadi sangat penting. Sebab, ketika mereka lulus dan harus mencari pekerjaan di Malaysia akan memiliki kompetensi yang memadahi. Begitu juga terkait budaya Indonesia yang tidak boleh hilang dari setiap generasi kita meski hidup di negeri rantau,” ujarnya.

Tak hanya pendidikan, Khofifah juga menyampaikan program misi dagang antarnegara yang diusungnya dalam kunjungan ke Kuala Lumpur ini.

Misi dagang yang biasa digelar diharapkan mampu mendongkrak neraca ekspor Jatim ke Malaysia.

“Ekspor non migas asal Jatim ke Malaysia tercatat tertinggi kedua secara nasional. Kinerja perdagangan ini harus terus didorong dengan memaksimalkan potensi UMKM serta produk unggulan dari Jawa Timur,” ujar dia.

Untuk diketahui, kinerja ekspor non migas Jatim pada tahun 2022 ini telah mencapai USD 1.599,43 juta dengan nilai impor USD 506,13 juta. Sehingga, surplus perdagangan Jatim – Malaysia tahun ini mencapai USD 1.093,3 juta.

“Kami optimis, dengan menggandeng UMKM dan diaspora Jatim di Malaysia, kinerja ekspor kita akan semakin maksimal. Di samping kinerja perdagangan ekspor antar provinsi yang juga akan terus dimaksimalkan,” pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement