April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bingung Masih Bisa Bekerja di Hong Kong Atau Tidak, Seorang PMI Hong Kong Konsultasinya ke Peramal, Bagaimana Menurut Pandangan Islam ?

5 min read

HONG KONG – Dizaman yang serba modern seperti sekarang ini, berbagai bentuk praktik paranormalitas masih sering dijumpai di berbagai hal. Salah satunya adalah mencari gambaran akan apa yang akan terjadi melalui dunia ramal meramal bukan dengan metode scientist logic, melainkan dengan metode paranormalitas.

Seperti yang dilakukan oleh seorang PMI Hong Kong yang bernama disebut bernama Santi (28) kali ini.

Melalui sebuah rubrik konsultasi paranormal berbasis kartu tarot, Santi menanyakan akan kelancaran proses berganti majikan di Hong Kong.

“Saya ingin ganti majikan, tapi tetap kerja di Hong Kong. Apakah proses saya mencari majikan baru dapat lancar? Apakah saya bisa mendapatkan tempat kerja yang saya inginkan?” begitulah kutipan pertanyaan yang disampaikan Santi kepada peramal.

Kemudian, peramalpun menjabarkan dengan tiga kartu yang dibukanya dengan interpretasi kartu per kartu.

Santi, hanyalah salah satu PMI Hong Kong yang melakukan hal demikian. Masih ada beberapa PMI Hong Kong lainnya yang menaruh semangat dan harapannya dari peramal.

Bagaimana sebenarnya Islam menyikapi seperti yang dilakukan Santi ?

Bukan rahasia lagi kalo ramalan nasib itu irasional alias nggak masuk akal (kecuali ramalan cuaca lho). Faktanya, penerawangan masa depan seseorang hanya dipenuhi dugaan dan kemungkinan. Maybe yes maybe no. Karena emang belon terjadi. Masalahnya sekarang, meski irasional, masih banyak orang yang betah diramal. Dan tukang ramal juga nggak pernah sepi order. Kalo menurut hasil penerawangan penulis, eh pengamatan penulis, ada tiga faktor yang bikin ramal-meramal nggak ada matinya.

 

Pertama

, rasa penasaran tentang masa depan. Setiap orang pastinya selalu pengen tahu apa yang akan terjadi pada dirinya besok, lusa, atau suatu saat nanti. Rasa penasaran ini yang memancing orang untuk minta diramal atau melototin info zodiak terbaru. Siapa tahu setelah diramal, ternyata someday bakal jadi idola remaja, bisa menikmati hidup serba ada, setiap sisi kehidupannya disorot kamera, tapi karena terlalu hedonis akhirnya terjerat narkoba, lalu mendekam di penjara, semua harta bendanya habis tanpa sisa, setelah keluar dari penjara keadaannya kembali seperti semula sebelum jadi idola. Huehehe…masih penasaran dengan masa depan?

 

Kedua

, second opinion. Udah jadi kebiasaan kalo lagi ada masalah, kita sering cerita ke teman, keluarga, atau orang dekat untuk dapetin pemecahannya. Tapi terkadang, banyaknya masukan malah bikin kita khawatir keliru ngambil solusi. Biar pede, ada yang ngerasa perlu bantuan second opinion alias pendapat kedua. Pastinya, second opinion ini bukan dari orang biasa. Tapi dari orang pinter (bukan pinter ngibul lho) yang ngasih pemecahan sekaligus ’bocoran’ tentang masa depan kehidupannya. Seperti pengakuan seorang peramal, Mama Lauren. Orang-orang yang jadi pasiennya membutuhkan second opinion untuk mengatasi problem mereka. Gitchu!

 

Ketiga

, media massa. Dunia ramal emang komoditi bisnis yang laris manis. Nggak heran kalo media massa dengan senang hati menayangkan lika-liku tren dunia ramal dan supranatural. Sehingga orang jadi kenal dengan tukang ramal kaya Mama Lauren, Putri Wong Kam Fu, atau Ki Joko Bodo. Orang juga nggak keberatan ’buang pulsa’ demi sms sugesti dari Romy Rafael atau ramalan Dedy Cobuzier yang iklannya sering nongol di layar kaca. Malah media cetak remaja nggak mau ketinggalan ngasih tempat untuk rubrik ramalan bintang.

Nah pren, dunia ramal jadi fenomenal lantaran lingkungan sekitar kita ikut mensukseskan kehadirannya. Seolah nggak tersentuh oleh hukum negara apalagi norma agama. Emang kaya gitu kalo hidup di alam kapitalis sekuler. Selama praktik ramal dan supranatural nggak bikin rugi banyak orang, negara ogah turut campur. Padahal jelas-jelas ramalan nasib itu sesat dan menyesatkan. Terutama bagi umat Islam. Bisa merusak akidah. Makanya jangan mau hidup di alam kapitalis sekuler seumur hidup. Bakal tekor dunia akherat tau!

Pren, dari asal muasalnya aja udah keliatan kalo dunia ramal dan supranatural datang dari budaya orang-orang kafir. Mereka yakin kalo perkara ghaib yang tidak terjangkau oleh akal dan indera manusia bisa diketahui dengan perantaraan rasi bintang, garis tangan, atau kartu tarot. Persis kaya zaman jahiliyah dulu. Padahal dalam Islam, keyakinan model gitu udah lama dikubur. Karena yang tahu perkara ghaib hanya Allah swt dan Rasul yang diridhoi-Nya. Seperti dipastiin dalam firman-Nya:

“(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. “(QS. al-Jin [72]: 26-27)

Imam al-Qurthubi menyebutkan ketika menafsirkan ayat di atas “bahwa ramalan bintang tak ada faedahnya sama sekali, dan tidak menunjukkan celaka atau bahagia (seseorang). Ramalan tersebut tiada lain adalah penentangan terhadap al-Quran yang agung. Sikap penentangan terhadap al-Quran ini berarti telah menghalalkan darah orang yang melakukan ramalan perbintangan itu.”

Terus, kalo ada hasil ramalan yang kebeneran terjadi, bukan berarti peramal tahu perkara ghaib.

Aisyah r.a. berkata, beberapa orang bertanya kepada Nabi saw tentang dukun. Jawab Nabi: ’Mereka bukan apa-apa.’ Berkata mereka: ’Adakalanya mereka itu menceritakan dan terjadi benar.’ Nabi bersabda: ’Itu kalimat yang hak dicuri oleh Jin, maka disampaikan kepada dukun dan ditambah dengan seratus kalimat dusta.” (HR. Bukhari-Muslim)

Nggak cuman tak berfaedah, percaya ramalan atau zodiak juga bisa bikin ibadah shalat kita hangus dan akidah kita kendor lho. Nabi saw bersabda:

“Siapa yang datang kepada tukang tebak dan menanyakan sesuatu lalu dipercayainya, maka tidak diterima sembahyangnya empat puluh hari.” (HR. Muslim).

Kalo kamu diramal, bersikaplah seperti Ali bin Abi Thalib yang pernah dilarang oleh seseorang untuk tidak bepergian dengan alasan bahwa bulan sedang pada posisi Scorpio. Dan itu akan mengakibatkan bencana bagi Ali r.a. dan para sahabatnya. Tapi sahabat Nabi ini tidak mempedulikan saran orang tersebut, kemudian beliau berkata: Kami mendustakan dan menyalahi perkataanmu. Kami akan berangkat pada waktu yang kamu larang untuk berangkat. Ali kemudian menghadapkan dirinya pada orang banyak dan berkata: Wahai manusia, hindarkanlah diri kalian dari belajar ilmu perbintangan, kecuali apa yang dapat menunjuki kalian di kegelapan darat dan laut. Seorang peramal bintang (ahli nujum) tak lain adalah seperti tukang sihir, sedangkan tukang sihir adalah seperti orang kafir, dan orang kafir tempatnya di neraka…. (kitab Nahjul Balaghah juz I, hlm. 128).

Dalam Islam, kehadiran paranormal, tukang ramal, atau tukang sihir akan membahayakan akidah umat. Makanya, negara bakal ngasih sanksi yang tegas bagi mereka. Seperti sabda Rasul saw:

“Hukuman terhadap tukang sihir itu dipenggal lehernya dengan pedang.” (HR. Tirmidzi dan Daruqutni).

Nah pren, udah jelas banget dong kalo kebencian Islam terhadap dunia ramal-meramal bukan main-main dan nggak pilih-pilih. Yang meramal atau yang diramal, sama tekornya. Daripada buang-buang waktu untuk nyari ramalan nasib yang gratisan, mendingan diisi dengan kegiatan positif seperti ikut ngaji yang bisa mencerahkan masa depan kita dunia akherat. Dan pastinya, hidup akan lebih seru dan produktif kalo masa depan kita tetep jadi misteri. Hari gini masih percaya ramalan nasib? []

Advertisement
Advertisement