April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bukan Hanya Vaksinasi, Berikut Penyebab Merendahnya Kasus Corona di RI Saat Ini

2 min read

JAKARTA –  Kasus Covid-19 di Indonesia turun bukan hanya karena vaksinasi saja, melainkan kemungkinan berasal dampak dari infeksi virus itu sendiri.

Dari hasil survei serologis antibodi Covid-19 terungkap antibodi masyarakat Indonesia mencapai 99,2%. Ini terjadi jelang Lebaran tahun ini.

Survei serologis ini dilakukan oleh pihak Kementerian Kesehatan bersama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hasilnya menunjukkan titer antibodi yang tinggi bisa mengurangi risiko akibat Covid-19.

“Artinya 99,2% populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan antibodi itu terbentuk karena dua hal, yakni vaksinasi dan infeksi Covid-19 yang terjadi pada masyarakat sebelumnya.

Dilaporkan jika kadar antibodi Indonesia meningkat, dari sebelumnya 500-600 menjadi 7.000-8.000. Budi mengatakan ini menunjukkan masyarakat telah memiliki kadar antibodi tinggi selain peningkatannya itu sendiri. Dengan begitu, bisa mengurangi risiko masuk rumah sakit dan meninggal saat terinfeksi virus Covid-19.

“Ini menunjukkan masyarakat bukan hanya yang sudah memiliki antibodi tapi kadar antibodinya tinggi. Sehingga kalau nanti diserang virus daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya, dan mengurangi sekali risiko masuk rumah sakit apalagi risiko untuk wafat,” kata Budi.

Hasil survei ini pernah dilakukan pada akhir tahun lalu sekitar bulan November dan Desember 2021. Saat itu, dilaporkan antibodi masyarakat sebesar 86,6%. Dengan 74% disebutkan telah memiliki antibodi dari infeksi Covid-19.

Indonesia diketahui telah melaksanakan vaksinasi, baik untuk vaksin primer maupun vaksin booster. Semua masyarakat didorong untuk mendapatkan vaksin Covid-19 ini.

Namun di sisi lain, Indonesia juga mengalami beberapa kenaikan kasus cukup signifikan akibat munculnya beberapa varian, yakni pada pertengahan tahun 2021 lalu saat penyebaran Delta dan awal tahun ini karena adanya Omicron. []

Advertisement
Advertisement