Bunuh Diri Gagal, Rachel Malah Di Terminit Majikan
ApakabarOnline.com – Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah sakit menderita luka-kluka akibat loncat dari lantai 5 apartemen majikannya, kini Rachel harus menanggung akibat menunggu dipulangkan ke negara asalnya karena di terminit majikannya.
Rachel, namanya sempat membuat heboh publik Singapura setelah aksi nekat bunuh diri yang dilakukan tersiar ke publik melalui sosial media kemudian menghiasi layar kaca. Hari itu, 5 Agustus 2018 sekira jam 9 pagi, Rachel meloncat melalui jendela apartemen majikannya yang terletak di lantai 5, Bishan 13th Street HBD, Singapura.
Upaya Rachel ini gagal, lantaran ada seorang tetangga yang mengetahui dan memanggil bantuan, sehingga Rachel bisa segera dilarikan ke rumah sakit dan nyawanya terselamatkan. Rachel mengalami cidera patah tulang serta memar di beberapa bagian. Hampir dua pekan, Rachel mendapat perawatan.
Kemarin, 17 Agustus 2018, Rachel dinyatakan boleh meninggalkan rumah sakit oleh Dokter untuk selanjutnya tetap melakukan rawat jalan. Namun naas, majikan Rachel menolak kepulangan Rachel ke Apartemen tempat Rachel bekerja. Pasalnya, oleh majikannya, ulah Rachel dianggap bodoh dan menyusahkan.
Beruntung, penolakan majikan Rachel tidak sempat membuat Rachel terlantar tanpa tempat tinggal. Setelah mengemasi barang-barang, kini Rachel tinggal di sebuah shelter milik NGO pemerhati pekerja migran di Singapura.
Tak berhenti pada pengusiran, majikan rachel juga memutus kontrak kerja Rachel secara sepihak. Kini Rachel berstatus tanpa pekerjaan.
Sudah jatuh tertimpa tangga, upaya bunuh diri gagal, diterminit majikan, tidak ada pilihan, Rachel harus bersiap menunggu dipulangkan ke Filipina negara asalnya.
Yuanita, seorang aktifis PMI di Singapura menyatakan, sangat menyayangkan upaya yang dilakukan Rachel.
“Bunuh diri adalah hal buruk, lebih buruk ketimbang penyiksaan majikan sekalipun. Lebih baik terbunuh dari pada bunuh diri. ” tegasnya.
Yuanita menambahkan, semoga peristiwa yang menimpa Rachel bisa menjadi pelajaran berharga bagi PRT Asing dimana saja, khususnya PMI di Singapura, agar jangan mudah mengambil jalan pintas ketika diterpa masalah.
“Seberat apapun masalahnya, jalan keluar pasti ada” pungkas Yuanita. [Asa]