Di TST, Antusiasme WNI untuk Nyoblos Juga ’Mantul’
TSIM SHA TSUI – Pemungutan suara Pemilu 2019 untuk wilayah Tsim Sha Tsui berlokasi di District Kai Fong Association Hall, 136A Nathan Road. Meski tempat pemungutan suara (TPS) baru dibuka pukul 09:00, namun sejak pukul 07:00 pemilih sudah berdatangan dan mengantre di depan gedung. Antusiasme warga negara Indonesia untuk nyoblos memang ’mantul’, mantap betul.
Di Tsim Sha Shui sendiri terdapat enam TPS (17, 18, 19, 20, 21 dan 22). Pada awal pencoblosan dimulai, pemilih dengan teratur mengikuti atrean hingga bisa masuk ke dalam TPS. Namun, sekira pukul 11:00 antrean membludak. Sampai-sampai, barisan terlihat mengular sampai ke Austin Road. Sebagai langkah antisipasi, panitia mengambil tindakan dengan memecah barisan menjadi dua jalur: jalur C6 (membawa formulir undangan) dan non-C6.
”Kami pun berpacu dengan waktu, mengambil tindakan memecahkan masalah dengan membuat skenario B. Membelah barisan calon pemilih menjadi dua jalur, jalur C6 dan non-C6,” ungkap Nurul Qoi’irih, anggota PPLN dalam postingannya di Facebook, Selasa (16/4), seperti dikutip Apakabar Plus.
Siang hari sekira pukul 13:30 hujan deras mengguyur. Ribuan pemilih tetap saja mengantre hingga basah kuyup. Alhasil, petugas yang dibantu sukarelawan harus bekerja ekstra cepat supaya para pemilih bisa segera masuk ke dalam gedung. ”Saya selalu mengabarkan situasi lapangan soal panjangnya barisan kepada semua ketua KPPS dan saksi di setiap TPS. Mereka pun merespons dengan mempercepat pemanggilan calon pemilih memasuki bilik-bilik yang ada,” tambah Nurul.
TPS di Hong Kong tentu berbeda dengan TPS di Indonesia. Di Indonesia, satu TPS hanya mengurus 300 orang calon pemilih. Di Hong Kong, satu TPS targetnya ribuan calon pemilih. Pukul 18:30, dengan dikawal polisi Indonesia dan Hong Kong, serta beberapa anggota partai dan sukarelawan, PPLN menutup barisan antrean. Sementara, pemilih yang sudah mengantre masih terus melanjutkan coblosannya dan berakhir sekira pukul 20:00. (hanna)
