Dianiaya Sesama PMI, Dyah PMI Asal Blitar Dicongkel Kedua Matanya dengan Gunting dan . . . .
JAKARTA – Sebuah aksi penganiayaan yang dilakukan oleh sesama pekerja migran Indonesia kembali terjadi. Dyah Ayu (43) seorang pekerja migran Indonesia asal Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban kekerasan tersebut.
Mengutip pemberitaan beberapa media nasional, kronologi dari terungkapnya peristiwa mengerikan yang nyaris merenggut nyawa ini saat Dyah Ayu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan Malaysia pada Rabu (15/10.2025) pekan lalu. Kedua matanya mengalami luka parah diduga akibat dicongkel menggunakan gunting, dan di tubuhnya terdapat 17 luka tusuk.
Bagus, adik kandung korban, mengungkapkan ini bukan kali pertama kakaknya disakiti pelaku yang sama. “Penyebabnya kurang tahu pasti. Namun, ini bukan pertama kali, dahulu juga pernah dipukul orang yang sama. Cuma waktu itu kakak saya tidak apa-apa,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
Menurut Bagus, pelaku utama dikenal dekat oleh kakaknya dan diketahui berasal dari Jember, Jawa Timur. “Pelaku utamanya ini teman kakak saya sendiri. Informasi yang kami terima dia orang Jember,” tambahnya.
Selain pelaku utama, ada lima orang lain yang ikut terlibat dalam aksi penganiayaan sadis tersebut. Mereka terdiri dari lima perempuan dan satu laki-laki. Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, seluruh pelaku merupakan warga Indonesia. Namun, salah satunya memiliki identitas Malaysia. Kini keenamnya telah diamankan kepolisian Malaysia.
Kondisi Dyah Ayu saat ini dilaporkan mulai membaik setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ia kini sudah keluar dan dirawat di rumah sewaan bersama teman-temannya di Malaysia. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah artis Uya Kuya menjenguk korban dan membantu biaya pengobatan yang mencapai puluhan juta rupiah.
Keluarga berharap pemerintah Indonesia melalui KBRI dan instansi terkait terus mengawal proses hukum agar para pelaku mendapat hukuman setimpal serta keadilan bagi Dyah Ayu benar-benar ditegakkan. []
