Didominasi Banjir dan Tanah Longsor, Bencana Hidrotermologi Mulai Melanda Jawa Timur
SURABAYA – Bencana hidrometeorologi masih jadi ancaman bagi warga di berbagai daerah di Jatim saat dilanda cuaca ekstrem. Terbukti, selama beberapa hari terakhir, sederet bencana yang berujung kerusakan mulai terjadi.
Di Pacitan, cuaca ekstrem yang melanda sejak awal Oktober lalu memicu bencana longsor. Berdasar data BPBD setempat, sedikitnya ditemukan 45 titik longsor di enam kecamatan.
’’Wilayah paling terdampak di Pacitan bagian timur. Intensitas hujan di sana paling tinggi,’’ kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Angono.
Di Tulungagung, hujan deras memicu banjir di sejumlah daerah. Salah satunya terjadi di Desa Basole. Luapan air membuat tujuh tanggul di Dusun Gambiran jebol yang berujung genangan di kawasan permukiman.
’’Saat ini mulai surut. Air yang sebelah selatan bisa mengalir ke utara karena aliran sungai di timur mulai turun,’’ ujar Kepala Dusun Gambiran, Desa Besole, Suwandi.
Cuaca ekstrem di Probolinggo juga memicu longsor di sejumlah titik. Salah satunya di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang. Jalan beton sepanjang 40 meter ambrol tergerus tanah longsor. Akibatnya, jalan kabupaten itu nyaris putus. Hanya kendaraan roda dua dan pejalan kaki yang bisa melintas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Probolinggo Sugeng Suprayoga menyatakan, bencana longsor itu imbas tingginya intensitas hujan.
’’Kami sudah turun ke lokasi untuk melakukan penanganan pascalongsor. Termasuk memasang terpal di sepanjang tepi jalan yang tergerus longsor itu. Khawatir terjadi hujan deras dan longsor susulan,’’ katanya.
Bencana serupa juga terjadi di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber. Akibatnya, rumah milik salah seorang warga rusak berat akibat tertimpa longsoran. Untung, seluruh penghuni rumah selamat dari bencana yang terjadi pada Selasa (04/10/2022) petang itu.[]
Sumber Jawa Pos