April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Diinjak Sekawanan Gajah Liar, PMI Asal Tulungagung Meninggal Dunia

2 min read

TULUNGAGUNG – Tidak ada yang menduga, nasib Munangin (48) PMI asal desa/kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung harus berakhir dengan mengenaskan saat dirinya meninggal dunia akibat diinjak injak sekawanan Gajah raksasa Afrika.

Kabar mengejutkan itu diterima Muhammad Saifurohman, anak pertama Munangin, dari informasi teman kerja orang tuanya di Gabon, Selasa (7/8/2018). Biasanya Munangim selalu melakukan komunikasi setiap hari, namun sejak kemarin tidak ada kabar apapun.

“Bapak berangkat ke Gabon sebagai TKI sejak setahun lalu. Hampir setiap hari video call. Kalau telepon gitu pas istirahat kerja. Kalau disini pas sore gitu. selalu nelpon, ya ngobrol biasa,” ujarnya.

Saifurohman menambahkan, selama dua hari terakhir tidak ada kontak sama sekali. Bahkan dirinya merasakan firasat yang tidak enak.

“Terakhir komunikasi itu kalau ndak salah Sabtu malam, sudah itu terakhir. Habis itu saya ngerasa kok ndak enak makan dan badan rasanya dingin semua. Mungkin itu firasat bapak mau meninggal,” jelas Saifurohman.

Diberitakan AG TV, selain Munangin,  masih ada 2 orang lagi dari lingkungan rumahnya yang bekerja di satu perusahaan yang sama di negeri Gabon. Namun mereka berbeda lokasi pekerjaan tapi masih di perkebunan kelapa sawit.

“Informasi yang saya terima. Bapak meninggal saat bekerja membersihkan rumput di salah satu kebun. Kemudian saat bersamaan muncul sekumpulan gajah yang mengamuk hingga menabrak bapak. Saya tidak tahu luka dimananya,” ucap sedih.

Selama ini Munangim dikenal sebagai pribadi yang baik dan religius. Menurut kakak kandungnya, Iswarin. Dirinya juga mendapatkan informasi meninggalnya Naim dari salah satu saudaranya yang lain yang juga bekerja di Gabon.

“Saya kaget dikabari kalau Naim meninggal. Yang ngabari saudara juga, sama-sama di Gabon tapi lain tempat,” jelas Iswarin.

Keluarga hanya berharap, segera ada kepastian kapan jenazah dipulangkan, sehingga bisa dimakamkan di kampung halaman.[]

Advertisement
Advertisement