December 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dipulangkan Dalam Kondisi Mengenaskan, PMI Asal Banyuwangi Dianiaya Majikan

2 min read
Foto Dok. Radar Banyuwangi

Foto Dok. Radar Banyuwangi

JAKARTA – Niat hati ingin merubah nasib, kenyataan sesampai di negara penempatan tidak sesuai ekspektasi, bahkan bukan nasibnya berubah membaik, namun justru mendapat penyiksaan. Begitulah yang dialami oleh seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal  Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi Jawa Timur.

Mengutip pemberitaan Radar Banyuwangi, PMI tersebut bernama Fitriyah (37).

Menurut keterangan suaminya (Sahamin-red) istrinya yang memiliki nama lengkap Fitriyah itu di berangkatkan ke Malaysia oleh Calo dengan cara tidak prosedural sekitar dua tahun lalu.

“Istri saya di berangkatkan oleh Calo dulu mas ke Malaysia sekitar dua tahun yang lalu, tidak lewat PT, ucap Sahamin. Sabtu (29/6/2024).

Di Malaysia, istri saya sudah pindah majikan 3 kali bekerja sebagai asisten rumah tangga, di majikan yang ketiga ini baru sekitar 3-4 bulan, majikan laki-lakinya kurang ajar, karena tidak mau melayani nafsunya, istri saya tidak di kasih makan hingga kondisinya kurus kering begitu, tambahnya.

 

Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi Fery Meryanto membenarkan kejadian tersebut. Kepulangan Fitriyah dari Malaysia difasilitasi oleh BP3MI Jatim. PMI tersebut dipulangkan dari luar negeri pada Minggu malam (30/6/2024). Fitriyah tiba di kampung halamannya Desa Bangsring pada Senin (1/7/2024) lalu.

”Kami dari P4MI, khususnya wilayah BP3MI Jatim, awalnya mendapat pengaduan terkait PMI atas nama Fitriyah asal Desa Bangsring supaya difasilitasi pemulangannya ke daerah asal. Terus kami bantu dan akhirnya tiba di rumah asalnya,” kata Fery, Rabu (3/7/2024).

Fitriyah berangkat ke luar negeri sekitar dua tahun yang lalu dengan harapan memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Fitriyah sendiri bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia. Namun, mimpi indah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik berubah menjadi mimpi buruk.

Fitriyah justru diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya. Dia diduga mengalami kekerasan fisik dan mental. ”Memang betul Fitriyah mendapatkan perlakuan tidak baik dari majikan selama di Malaysia, akhirnya sakit,” jelas Fery.

Setelah ditelusuri, PMI atas nama Fitriyah ternyata berangkat secara nonprosedural alias ilegal. ”Setelah kami cek di sistem, ternyata nama Fitriyah tidak terdata. Sudah pasti keberangkatannya unprosedural keberangkatannya,” tegas Fery.

Menurut Fery, kasus PMI ilegal yang mengalami nasib serupa seperti Fitriyah sudah kerap terjadi. Oleh karenanya, P4MI Banyuwangi mengimbau warga agar lebih berhati-hati ketika hendak bekerja ke luar negeri. ”Kami juga mengimbau pada pihak desa, ke depan lebih mengawasi pergerakan warganya, khususnya yang ingin ke luar negeri. Sudah betul apa tidak prosesnya,” pintanya.[]

Advertisement
Advertisement