Tak Tahan Diuring-Uring Istri yang di Hong Kong, Pria di Blitar Nekat Gantung Diri
BLITAR – Hari masih pagi, namun suasana desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar tetiba berubah menjadi heboh, setelah salah satu warganya didapati tidak bernyawa karena gantung diri.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (26/03/2021) pagi, saat kerabat korban yang penasaran lantaran matahari sudah mulai meninggi, namun suasana rumah tetap sepi dan pintu tertutup.
Adalah Budi Widodo (39), pria yang nekat melakukan aksi bunuh diri di dalam rumahnya yang oleh warga sekitar diketahui sedang serius menggunakan smarphone miliknya beberapa saat sebelum diketahui bunuh diri.
Kasubag Humas Polres Blitar Kota Iptu Ahmad Rochan mengatakan, berdasarkan informasi dari warga sekitar, Budi Widodo meninggal lantaran tidak kuat menahan dentuman omelan istrinya yang bekerja menjadi PMI di Hong Kong melalui telpon.
“Setelah saling melontarkan kata-kata dengan nada tinggi, korban memutuskan gantung diri di kayu langit-langit ruang tamu rumahnya,” kata Rochan
Rochan membenarkan, peristiwa tersebut kali pertama diketahui oleh kakaknya sendiri.
“Marasa curiga, sang kakak mencoba mencari tau dengan cara mendatangi rumah adiknya. Setelah sampai, saksi terlebih dahulu berteriak memanggil adiknya namun tidak ada balasan jawaban,” imbuhnya.
Selanjutnya saksi mengintip melalui sela- sela jendela rumah dan kaget melihat saudara kandungnya dalam posisi menggantung di ruang tamu. Lalu, saksi berteriak meminta tolong dan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
“Hasil pemeriksaan petugas kepolisian, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas kekerasan atau penganiayaan dan kejadian ini murni hunuh diri,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti, persoalan apa yang memicu perdebatan, hingga sang istri yang kini bekerja menjadi PMI di Hong Kong melontarkan kata-kata yang membuat almarhumah nekat gantung diri.
Budi sehari hari hidup sendirian. Sejak istrinya menjadi PMI di Hong Kong dan anak-anaknya memilih tinggal di wilayah Srengat, dia praktis mengurusi kebutuhannya sendiri. []