April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Empat Kementrian, Bergandengan, Genjot Pertumbuhan Kewirausahaan

3 min read

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sepakat untuk bekerja sama menggenjot target sejuta wirausaha baru.

Kesepakatan yang dituangkan dalam rapat koordinasi sebagai implementasi Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) itu akan mendongkrak target satu juta wirausaha sampai tahun 2024 sehingga rasio kewirausahaan Indonesia setidaknya bisa menjadi 4%.

Selaku Ketua Pelaksana Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional, MenkopUKM Teten Masduki menyebut target sejuta wirausaha baru yang tertuang dalam Perpres Nomor 2 Tahun 2022 terbagi atas 400.000 wirausaha dari kementerian/lembaga, dan 600.000 sisanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

“Rasio wirausaha itu minimum 4% untuk menjadi negara maju. Dengan begitu, kita targetkan pada 2024 akan mencapai 3,95% atau bahkan bisa tembus 4%,” ucap Menteri Teten di Jakarta, Rabu (07/09/2022).

Lebih rinci, MenkopUKM menerangkan bahwa Perpres PKN mengamanatkan 27 K/L untuk aktif mengawal pencapaian sejuta wirausaha baru. Secara khusus, Kementerian BUMN akan berkontribusi melahirkan 120.000 wirausaha dan 630.000 bersumber dari daerah yang dikoordinir oleh Kementerian Dalam Negeri.

Tak sampai situ, Teten juga mengatakan pihaknya telah membagi target menjadi tiga kelompok, yakni kelompok informal ke formal, usaha mikro ke usaha kecil, serta usaha kecil ke usaha menengah. Artinya, Perpres PKN juga mengamanatkan formalisasi UMKM dan menaikkan kelas UMKM.

“Untuk informal ke formal menjadi urusan Kemendagri, usaha mikro ke usaha kecil di Pak Sandiaga Uno, dan usaha kecil ke usaha menengah di tempatnya Pak Erick Thohir,” sambungnya.

Sepaham, Menteri BUMN Erick Thohir meyakini untuk menjadi negara maju, rasio kewirausahaan setidaknya bisa menyentuh 4% dari total angkatan kerja suatu negara. Karenanya, ia mengharapkan ada sinergi yang apik terjalin antara para pemangku kepentingan.

“Output yang diharapkan adalah sejuta wirausaha dengan rasio kewirausahaan mencapai 3,95%. Untuk menjadi negara maju, standar 4% enterpreneur itu harus dipenuhi,” jabar Erick.

Dalam rangka mengejar target itu, Kementerian BUMN sendiri berkomitmen untuk fokus pada sisi pembiayaan dan pendampingan wirausaha. Sekalipun pandemi covid-19 masih ada dan saat ini hawa politik jelang Pemilu 2024 sudah terasa, namun Erick yakin target itu bisa terwujud.

“Saya rasa jangan terjebak di tahun politik. Yang namanya lapangan kerja, penciptaan pengusaha, itu bukan karena tahun politik tapi memang harus kita ciptakan terus,” tegas dia.

 

Perkuat Struktur Ekonomi

Tak sebatas membahas penambahan jumlah wirausaha, rakor empat menteri tersebut juga mengulik upaya memperkokoh struktur ekonomi di Indonesia. Menteri Teten meyakini saat ini terdapat ketidakseimbangan struktur ekonomi, di mana usaha mikro mendominasi dunia usaha di Indonesia.

Kala usaha mikro mendominasi struktur dunia usaha, MenkopUKM menerangkan untuk segmen usaha kecil dan usaha menengah justru relatif tertinggal. Ia menganggap saat ini struktur perekonomian di Indonesia masih terlalu lebar di sektor mikro.

“Kita terlalu lebar di mikro, lalu ada kekosongan di kecil menengah itu. Nah ini yang akan kita perkuat supaya ketahanan ekonomi kita untuk menjadi negara maju itu kuat,” tuturnya.

Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM saat ini tengah menyiapkan ekosistem yang kondusif untuk mendukung UMKM naik kelas. Langkah itu diimplementasikan antara lain melalui kemudahan akses pembiayaan, akses pasar, hingga perizinan seperti NIB, izin edar, sertifikasi halal, dan SNI.

“Akses pembiayaan, akses pasar, dampai kemudahan perizinan akan kita gulirkan karena pangsa pasar UMKM selain masyarakat umum juga ada belanja pemerintah,” tandas MenkopUKM Teten Masduki. []

Advertisement
Advertisement