April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Erupsi Masih Berkali-Kali Terjadi, Jumlah Warga yang Mengungsi Terus Bertambah

2 min read

MALANG – Gunung Semeru di Jawa Timur masih erupsi pada Rabu dinihari, 0(8/12/2021). Usai meletus pada Sabtu 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Lumajang tersebut berstatus level 2 waspada.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 08 Desember 2021, pukul 00:01 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut),” demikian dikutip dari magma.esdm.go.id, Rabu (8/12/2021).

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi 233 detik,” imbuhnya.

Untuk itu, diimbau kepada masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan.

Selain itu, juga mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Sementara itu, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru masih terus bertambah. Data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru hingga pukul 12.00 WIB hari ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengungsi.

“Data terkini Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini pukul 12.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa.” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa (07/12/2021).

Dia menuturkan, warga yang mengungsi sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang. Sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.

Dijelaskannya, sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo sembilan titik dengan jumlah pengungsi 382 jiwa, Kecamatan Candipuro enam titik dengan pengungsi sebanyak 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian empat titik dengan pengungsi 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, dan Kecamatan Sukodono 45 jiwa.

“Data korban jiwa tercatat warga luka-luka sebanyak 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa,” ucapnya.

Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, menurutnya, masih dilakukan pemutakhiran data dan validasi. Selain itu, jumlah rumah terdampak dengan tingkat kerusakan juga masih dalam pemutakhiran.

“Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, untuk fasilitas pendidikan yang terdampak berjumlah 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) satu unit. []

 

Advertisement
Advertisement