Fenomena Sunaryo, Pria Dengan 9 Istri, Yang 1 Di Luar Negeri
ApakabarOnline.com – Laki-laki berumur 38 tahun ini menghentak Indonesia usai ia diketahui memiliki 9 istri. Joko Setyo Sunaryo, namanya, lahir pada 12 Oktober 1977 itu memiliki 16 anak dari semua istrinya tersebut.
Dari sembilan istri-istrinya itu, Joko hidup dengan 6 istrinya dalam satu rumah. Termasuk dalam “bercinta” keenamnya sekaligus. Dari sembilan istrinya tersebut, dua sudah tidak ada lagi, sedangkan 1 lagi sedang kuliah pendidikan dokter di negeri Belanda.
Naryo, warga Dusun Pulau Bendu, Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, ini pun tak sungkan untuk berbagi cerita kehidupannya tersebut.
“Saya sering dan selalu ‘bercinta’ dengan semua istri sekaligus,” kata Naryo, sebagaimana dilansir dari harian Kompas.
Namun, “bercinta” dimaksud bukanlah bersetubuh atau berhubungan badan suami istri. Makna “bercinta” bagi Naryo adalah berbagi kasih sayang dan kebahagiaan dalam satu rumah.
“Jadi jangan berpikiran negatif dulu, bukan bersetubuh lho ya. Saya memang sering bercinta beramai-ramai. Artinya, saya satu keluarga saling kasih-mengasihi, saling cinta-mencintai,” ungkapnya.
“Kalau tidak ramai-ramai, bagaimana bisa mau akur,” ujar pria berusia 38 tahun tersebut.
Meski tinggal serumah dengan keenam istrinya, Naryo mengaku tidak pernah ada masalah yang terjadi di antara istri-istrinya. Naryo mengaku tidak menggunakan cara gaib atau pelet.
Secara terbuka, Naryo mengungkapkan bagaimana cara dia mendapatkan istri yang jumlahnya lebih dari satu orang tersebut. “Omong kosong, saya tidak menggunakan pelet. Asli kejujuran dan kebijaksanaan saya, makanya mereka mau untuk saya nikahi,” kata Naryo.
Ia menikah pertama kalinya pada 1999. Bahkan, dari sembilan istri tersebut, tak satu pun yang menurut dia sulit untuk didapatkan. Meski tinggal serumah dengan keenam istrinya, Naryo mengaku tidak pernah ada masalah yang terjadi di antara para istrinya.
Ada cerita lainnya, saat Naryo ingin beristri untuk ke-10 kalinya. Namun pernikahan tersebut batal dilakukan. Alasannya, calon istri itu tak mau tinggal serumah dengan istri-istri Naryo lainnya. Naryo bercerita bahwa calon istri ke-10 tersebut seorang perempuan kelahiran tahun 1998.
“Pernah pacaran sama saya, kemudian ingin jadi istri yang ke-10. Awalnya dia menjawab mau, tetap ingin beda rumah dengan istri saya yang lainnya,” kata Naryo.
Akhirnya, Naryo pun mengambil keputusan dan membuat sebuah kesimpulan bahwa secantik apa pun, kalau tidak mau tinggal serumah, itu bisa merusak keutuhan rumah tangganya saat ini.
“Secantik apa pun, sebaik apa pun, kalau tidak mau serumah, itu akan menjadi malapetaka bagi rumah tangga saya. Itu yang saya tidak mau. Ada banyak contoh, tinggal beda rumah, akhirnya berantakan,” kata Naryo.
Meski tinggal serumah dengan keenam istrinya, Naryo mengaku tidak pernah ada masalah yang terjadi di antara para istrinya.
Berlian Senilai 2 Trilyun
Inilah rahasia kenapa Joko Setyo Sunaryo (38) mampu menafkahi 9 istri dan 16 anak-anaknya. Padahal, ia bukan seorang pejabat atau konglomerat.
Rahasia Warga Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat tersebut, ternyata ia menyimpan intan permata seharga triliunan Rupiah.
Menurutnya, hal itu tidak penting karena ia bukan PNS atau pun pejabat, tapi orang kampung punya harta benda cukup untuk sekeluarga. Diakuinya, karena selama hidup dari tahun 1999 sampai saat ini ia tidak pernah merasa kekurangan.
Bahkan untuk pertolongan sumbangan atau bantuan kepada orang, ia selalu melakukannya dengan ikhlas lahir dan batin. Sesuai dengan apa permintaan orang tersebut, baik kepada istrinya mau pun kepada Naryo langsung.
“Perlu saya tegaskan, saya Setyo Joko Sunaryo, tidak pantas saya harus menceritakan tentang harta benda saya. Baik keuangan maupun harta benda, karena itu saya merasa sifatnya adalah riak,” jelasnya.
Ia menjelaskan, harta benda ia miliki baik A hingga Z sebenarnya tidak perlu ia sampaikan. “Menurut saya itu adalah tindakan yang riya (pamer). Tapi karena omongan orang yang sangat menyentuh kuping dan hati saya, makanya saya menyampaikan saya mempunyai intan berlian dengan ukuran 280 karat,” klaimnya.
Naryo juga menjelaskan, intan tersebut ia miliki sejak 2007 itu dengan ukuran 180 karat, 110 karat, dan 50 karat. “Itu beberapa intan yang sudah saya miliki, dan ada yang sudah saya jual dan ada yang masih tersimpan,” ungkapnya.
Sehingga karena pecahan-pecahan intan permata itu sulit dijual di Kota Ngabang, harus menjualnya di luar kota. Tapi karena Narjo merasa dirinya tinggal di pedesaan, ia tidak berani untuk melangkah jauh meninggalkan Kota Ngabang, kalau itu tidak pasti.
Pasalnya, banyak yang mengaku pembeli berlian, tapi setelah ditemui olehnya, sampai saat ini belum ada titik terang. Bahkan sampai ada yang membuat surat pernyataan, mereka berani membayar dengan harga Rp 400 miliar untuk ukuran intan 280 karat ia memiliki.
“Sedangkan faktor harga untuk intan 280 karat tersebut, kalau perkalian intan dihargai sekitar Rp 2 triliun untuk intan Landak,” jelasnya.
Sunaryo mengaku, ingin menjualnya ke luar daerah agar bisa mendapatkan harga terbaik. Namun keterbatasannya, membuat rencana itu belum dilakukan. [Net]