Gegara Pandemi, Tidak Bisa Pulang dari Negara Penempatan, PMI Asal Majalengka Justru Bisa Dapat Cuan 12 Juta Perbulan
JAKARTA – Situasi pandemi yang saat ini telah melanda seluruh dunia membuat banyak orang berhadapan dengan keterbatasan sosial, dimana salah satunya berhadapan dengan ketatnya bepergian antar negara. Hal tersebut juga dialami oleh Yuni, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi.
Tertahan gegara ketatnya situasi pandemi corona, Yuni justru mendapat cuan 12 juta dari hasil berjualan telur ayam kampung perbulannya.
Pada awalnya PMI bernama Yuni ini sempat ingin berhenti beternak karena ingin pulang ke Indonesia, akan tetapi situasi masih pandemi Covid-19 yang membuat dirinya kembali beternak.
Pada saat Yuni ditanya youtuber di Arab Saudi tentang cara dia memelihara ayam kampung, dia mengatakan dengan cara menetaskan dengan alat sederhana.
” Awalnya beli bibitnya terus bertelur kemudian saya teteskan di rumah alhamdulillah menetas.” kata Yuni yang disadur dari youtube Faiz Slamet.
Yuni membuat peternakan ayam kampung ini awalnya bertujuan untuk mengatasi nasi yang terbuang sia-sia dari setiap acara atau kondangan di Arab Saudi.
Maka dari itulah, PMI asal Majalengka tersebut memelihara ayam, agar semua nasi yang terbuang sia-sia itu bisa dibuat untuk pakan ayam.
Yuni menjual telur ayamnya itu senilai 17 riyal atau sekitar Rp65 ribu per kratnya.
Pada saat ditanya oleh seorang youtuber di Arab Saudi tentang manfaat telur dia mengatakan untuk stamina dalam hubungan suami istri.
“Telur ayam kampung selalu dibuat untuk obat kuat penambah stamina oleh kebanyakan orang Indonesia.” ujar Yuni
Selain beternak, di Arab Saudi Yuni juga bercocok tanam yaitu menanam cabe, kemangi, sereh, seledri hingga ubi.
Itulah segelintir kisah PMI di negara penempatan yang mengisi waktu luangnya untuk beternak ayam kampung.[]
Sumber Media Pakuan