GERINDRA DAN SAHABAT PRABOWO HONG KONG REFRESHING SAMBUT TAHUN POLITIK
TUEN MUN – Kerja politik membutuhkan penyegaran, refreshing. Itulah antara lain yang melatarbelakangi kegiatan bertajuk ”penyegaran dan konsolidasi” yang digelar Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Partai Gerindra dan relawan Sahabat Prabowo Hong Kong, Selasa (1/1). Kegiatan yang dilaksanakan sembari menyambut tahun politik 2019 tersebut berlangsung di Butterfly Beach – Tuen Mun, diikuti tak kurang dari 150 pekerja migran Indonesia (PMI). Selain dari Hong Kong, kegiatan juga diikuti perwakilan PMI dari Makau.
Dalam rilis yang diterima ApakabarOnline.com, Ketua DPLN Partai Gerindra Hong Kong Mulyani mengatakan, ada setidaknya dua tujuan yang diusung dalam kegiatan ini. Pertama, memperkuat soliditas dan keakraban di antara kader dan relawan lama dengan yang baru bergabung. Kedua, melakukan konsolidasi sekaligus memotivasi seluruh peserta untuk aktif menyosialisasikan pasangan Prabowo-Sandi, utamanya kepada PMI di Hong Kong dan Makau.
Menurut Mulyani, pelaksanaan pilpres dan pileg yang hanya tinggal tiga bulan, menuntut kerja keras dan militan dari pendukung pasangan nomor urut 02 itu. Sayangnya, sejauh temuan di lapangan, masih banyak PMI yang belum tahu pemilu akan dilaksanakan di Hong Kong dan Makau pada Minggu, 14 April 2019. ”Banyak juga PMI yang belum tahu mereka akan mencoblos dua surat suara. Memilih capres dan cawapres, serta caleg DPR RI,” kata Yani, sapaan karib Mulyani.
Pertanyaan Dibocorkan, Masa Sih Debat Pilpres Kalah dengan Cerdas Cermat Sekolah ?
Itu sebabnya, lanjut Yani, selain menyosialisasikan paslon dan caleg, termasuk visi misi dan program kerjanya, Gerindra dan Sahabat Prabowo terpantik untuk ikut memberikan penyadaran kepada PMI agar tidak golput. ”Selain mengajak teman-teman untuk memastikan namanya sudah masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), kami juga mengingatkan mereka untuk tidak lupa datang ke TPS pada hari-H nanti,” ujarnya.
Dibalut suhu udara Hong Kong yang lumayan dingin, acara di ”Pantai Kupu-kupu” itu kemudian dilanjutkan dengan lomba tarik tambang dan balap karung estafet. Di sela acara, mereka juga sempat melakukan video call dengan Himmatul Aliyah, caleg DPR RI Partai Gerindra, yang memotivasi peserta untuk terus berjuang mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
GALANG SUMBANGAN
Satu hal, dukungan kepada duet Prabowo-Sandi ternyata tidak hanya dilakukan kader dan relawan di Hong Kong – Makau dengan gencar melakukan sosialisasi, kampanye simpatik door to door. Dalam kegiatan rutin yang digelar tiap awal bulan, mereka pun tidak ragu merogoh kocek untuk nyawer mendukung dana kampanye Prabowo-Sandi.
Desember 2018 lalu, misalnya, kader dan relawan yang mayoritas bekerja di sektor rumah tangga (domestic helper) itu berhasil mengumpulkan dana sekira Rp 7,5 juta. Dana tersebut langsung dikirim ke rekening GalangPerjuangan PS di salah satu bank nasional di Jakarta. ”Insyaallah, kegiatan galang dana akan terus kami lanjutkan. Begitu juga galang dana solidaritas untuk membantu saudara-saudara kita di Tanah Air yang tertimpa bencana,” kata Wakil Ketua DPLN Gerindra Hong Kong Busstomi.
Dukungan all out kepada Prabowo-Sandi, menurut Busstomi, tidak lepas dari keyakinan para kader dan relawan bahwa paslon nomor urut 02 itulah yang mampu membuat perubahan menuju Indonesia Raya. ”Melihat tantangan ke depan bangsa Indonesia yang sangat kompleks, hanya kepada Prabowo-Sandi-lah kami percayakan untuk memimpin Indonesia,” ujar Busstomi.
Mulyani menambahkan, sesuai dengan program kampanye Prabowo-Sandi, kader dan relawan di Hong Kong dan Makau berharap besar Indonesia akan menjadi lebih hebat. Membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia, mengurangi ekspor pekerja migran, juga memberikan perlindungan dan penghidupan yang lebih layak bagi PMI beserta keluarganya.
”Kami juga menitipkan aspirasi agar Prabowo-Sandi memprioritaskan adanya biaya pendidikan bagi anak-anak PMI. Sehingga, ketika kelak kami pulang ke Tanah Air, ada bekal yang tersisa di tabungan kami,” tegas Yani. Untuk diketahui, coblosan di Hong Kong dan Makau yang digelar tiga hari lebih awal dibandingkan jadwal coblosan di Indonesia (17 April 2019), akan dilaksanakan di tiga lokasi di Hong Kong dan satu lokasi di Makau. Secara keseluruhan, jumlah pemilih yang masuk DPT di kedua negara berada di kisaran 175.000 orang. (nju)